Tanah Bergerak di Cianjur, Warga Diminta Mengungsi
Setelah ada pergerakan tanah dan longsor di Kampung Warungkuda, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, warga diminta ...
PROHABA.CO, CIANJUR - Setelah ada pergerakan tanah dan longsor di Kampung Warungkuda, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, warga diminta waspada dan meningkatkan ketanggapdaruratan bencana.
Salah satunya warga diimbau mengungsi di malam hari atau saat situasi hujan lebat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, bencana longsor susulan berpotensi terjadi akibat curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
"Jika situasi berpotensi, personel kita di lapangan mengarahkan warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, ke rumah-rumah tetangga dan kerabat," kata Rudi, Senin (24/10).
Baca juga: Tanah Bergerak di Sukabumi, Ratusan Rumah Warga Rusak
Disebutkan, kondisi di lokasi bencana belum sepenuhnya aman, karena tanah masih labil sehingga retakan dan penurunan tanah berpotensi meluas.
"Soalnya hampir tiap hari diguyur hujan.
Kita dapat laporan dari lapangan kondisinya labil,” ujar da.
Rudi menuturkan, perkampungan tersebut berada di zona merah bencana, sehingga sejatinya perlu ada upaya relokasi.
"Namun tentunya perlu menunggu hasil kajian dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dulu, dan sudah kita komunikasikan terkait hal ini,” ujar Rudi.
Baca juga: Peristiwa Longsor di Lokasi Galian C Gle Geunteng Ingin Ditutup-tutupi, Wartawan Dilarang Meliput
Sebelumnya, puluhan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Kampung Warungkuda, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berencana direlokasi pasca pergerakan tanah dan longsor.
Bencana yang terjadi pekan lalu itu telah mengakibatkan empat rumah rusak, dan belasan rumah lainnya terancam.
Disebutkan, lahan untuk permukiman baru warga telah disiapkan, dan sudah ditinjau oleh petugas dari dinas terkait.
Rencananya, lokasi relokasi yang berada di atas lahan milik pemerintahan desa itu berada di kampung Parabon yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi bencana.
(kompas.com)
Baca juga: Gua Galian C di Gle Geunteng Aceh Besar Longsor, Dua Operator Excavator Meninggal Tertimpa Material
Baca juga: Nikita Mirzani Ditahan Kasus Dito Mahendra, Kini Berbagi Ruang dengan 8 Tahanan
Baca juga: Adi Saputra Duel Maut Lawan Hariamau, Korban Selamat Luka Robek Kena Cakar