Tahukah Anda
Ada Tiga Jenis Sesar dan Proses Pembentukan Patahan
Patahan atau sesar adalah zona rekahan antara dua blok batuan. Sesar memungkinkan blok batuan bergerak relatif satu sama lain. Pergerakan ini dapat
PROHABA.CO - Belakangan ini, setelah peristiwa gempa Cianjur, Jawa Barat, provinsi ini semakin kerap diayun gempa.
Gempa bumi terjadi, antara lain, karena terjadinya pergerakan sesar.
Patahan atau sesar adalah zona rekahan antara dua blok batuan.
Sesar memungkinkan blok batuan bergerak relatif satu sama lain.
Pergerakan ini dapat terjadi secara cepat, berupa gempa bumi, atau terjadi secara perlahan.
Dikutip dari United States Geological Survey (USGS), selama gempa bumi, batu di salah satu sisi sesar tergelincir terhadap sisi lainnya.
Permukaan sesar bisa horizontal, vertikal, atau beberapa sudut acak di antaranya.
Beberapa sesar terlihat di permukaan, tetapi yang lain terletak jauh di dalam kerak bumi.
Baca juga: Gempa Bumi Terkini M 5,8 Mengguncang Sukabumi, Waspada Gempa Susulan
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Jember Jawa Timur, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca juga: Momen Pertama Kenal Khairi, Kiky Saputri Sebut Calon Suami
Jenis-jenis sesar
Sebagaimana berbagai jenis pergerakan lempeng, ada juga berbagai jenis sesar.
Jenis-jenis sesar didasarkan pada tipe gerakan yang ditunjukkan.
Dilansir dari California Academy of Sciences, berikut adalah tiga jenis sesar dan proses pembentukannya.
1. Sesar normal
Ini adalah jenis sesar yang paling umum. Sesar ini terbentuk ketika batu di atas bidang patahan miring bergerak ke bawah, meluncur di sepanjang batu di sisi lain patahan.
Sesar normal sering ditemukan di sepanjang batas lempeng yang berbeda, seperti di bawah lautan tempat terbentuknya kerak baru.
Lembah yang panjang dan dalam juga bisa menjadi hasil dari sesar normal.
2. Sesar terbalik
Kebalikan dari sesar normal, sesar terbalik terbentuk ketika batuan di sisi "menanjak" dari bidang patahan miring naik di atas bebatuan di sisi lain.
Sesar terbalik sering terbentuk di sepanjang batas lempeng konvergen.
3. Sesar lateral
Sesar jenis ini terbentuk ketika balok-balok batuan di kedua sisi patahan vertikal (atau hampir vertikal) bergerak melewati satu sama lain.
Sesar ini digambarkan sebagai lateral kanan atau lateral kiri, bergantung ke arah mana gerakannya.
(Kompas.com)
Baca juga: Niat Mau Selfie, Satu Pendaki Jatuh ke Kawah Gunung Berapi
Baca juga: Cincin Api Pasifik Sering Picu Gempa, Bagaimana ‘Ring of Fire’ Terbentuk?
Baca juga: Kecelakaan 3 Kendaraan di Bandar Lampung Mengakibatkan Korban Jiwa