Berita Pidie

Jalan 2 Km di Tangse Berlumpur, Ketua DPRK Pidie: Kirim Surat ke Waduk Rukoh

Sepanjang dua kilometer jalan nasional Tangse- Geumpang, di kawasan Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse

Editor: Bakri
FOR PROHABA.CO
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail melihat langsung kondisi Jalan Nasional Tangse-Geumpang yang berlumpur bak kubangan kerbau di kawasan Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Kamis (12/1/2023). 

SIGLI - Sepanjang dua kilometer jalan nasional Tangse- Geumpang, di kawasan Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Kamis (12/1/2023), kini kondisinya berlumpur ‘bak kubangan kerbau’.

Pengguna jalan terutama roda dua sering mengalami kecelakaan di jalan berlumpur berubah licin dengan kondisi jalan menanjak Pantauan Serambi, Kamis (13/1/2023), pengguna jalan susah melintasi jalan licin yang menanjak dan menurun.

Sebab, jika tidak hati-hati, maka siap-siap roda dua terjatuh di badan jalan berlumpur.

Selain itu, pengguna roda dua terkena lumpur saat kendaraan melintasi jalan berlumpur.

Bahkan, ada warga terjatuh saat berusaha menanjak di jalan berlumpur tersebut.

Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail kepada Serambi, Kamis (12/1/2023), mengatakan, keluhan masyarakat Tangse dan Keumala berulangkali disampaikan kepadanya sebagai pimpinan DPRK Pidie, terkait jalan berlumpur.

Sebab, jalan berlumpur seperti kubangan kerbau susah dilintasi pengendara sepeda motor.

Ia menjelaskan, jalan itu berlumpur terkait adanya pekerjaan pembangunan Waduk Rukoh di Kecamatan Titeu.

Karena, material untuk waduk diambil dari Tangse dan sekitarnya.

Sehingga, menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk badan jalan saat truk mengangkut material proyek.

Selain itu, kata politikus Partai Aceh (PA), pengguna jalan tidak nyaman melintas di jalan nasional.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Siang yang Ideal?

Baca juga: Pemain AADC Revaldo Ditangkap Lagi

Sebab, puluhan truk yang membawa material melebihi kapasitas atau tonase, yang juga air dari truk tumpah saat mengangkut material.

Air tumpah dari truk menyebabkan kerusakan badan jalan semakin hancur.

" Jalan rusak akibat dilintasi truk pengangkut material sepanjang dua kilometer, sehingga tidak nyaman bagi pengguna jalan.

Hari ini, saya turun melihat langsung jalan Tangse yang rusak berat," kata Mahfuddin.

Ia menyebutkan, hasil kunjungan di jalan rusak Tangse menemukan bahwa setiap hari 40 truk berbadan besar mondar- mandir mengangkut material batu sirtu yang diambil di sejumlah titik aktivitas galian c, mulai dari Geunie hingga Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse.

"Material diangkut pada siang hingga malam hari yang diambil dari Krueng Tangse," ujarnya.

Ia menyebutkan, perusahaan sebagai pemenang proyek sedianya material itu ditumpuk lebih dahulu supaya kering.

Baca juga: Aksi Arogan Pria Berseragam Loreng Tendang Pemotor

Sehingga, saat diangkut dengan truk berbadan besar air tidak merembes keluar dari truk memenuhi badan jalan, yang mengakibatkan jalan rusak.

Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail mengungkapkan, ia meminta perhatian dengan pengelola Waduk Rukoh, baik pada Project Manager PT Warsita Karya, PT Nidya Karya, PT Adhi Karya untuk menyusun SOP yang berstandar.

SOP itu harus memperhatikan kerusakan lingkungan, baik badan jalan maupun sungai.

Selain itu, kenyamanan masyarakat setempat dan pengguna jalan yang melintas di jalan Beureuneun - Meulaboh itu.

" Besok kami akan menyurati semua pengolah project Waduk Rukoh agar mereka peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Saya rasa penting dilakukan.

Sebab, jangan sampai dikebut pembangunan program baru sehingga merusak program lama yang telah dimamfaakan masyarakat," pungkasnya. (naz)

Baca juga: Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam, 30 Orang Diamankan

Baca juga: Mimpi Kaya Raya, 2 Remaja Makassar Berakhir di Penjara

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved