Luar Negeri
Harga Minyak Dunia Turun Lebih dari 2 Persen, Tertekan Kasus Silicon Valley Bank
Harga minyak mentah dunia ditutup anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin (13/2/2023) waktu setempat, atau Selasa pagi WIB. Penurunan itu
PROHABA.CO, NEW YORK - Harga minyak mentah dunia ditutup anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin (13/2/2023) waktu setempat, atau Selasa pagi WIB.
Penurunan itu dipengaruhi kekhawatiran pasar bakal terjadinya krisis keuangan baru akibat kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB).
Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup turun 2,4 persen atau 2,01 dollar AS menjadi sebesar 80,77 dollar AS per barrel.
Sementara itu, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak pengiriman April 2023 ditutup turun 2,5 persen atau 1,88 dollar AS menjadi sebesar 74,80 dollar AS per barrel.
Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) meluncurkan langkah-langkah darurat pada hari Minggu (12/3/2023) untuk menopang kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan, usai tutupnya Silicon Valley Bank (SVB) yang membuat pasar khawatir bakal terjadinya krisis keuangan baru.
Di sisi lain, regulator negara bagian juga menutup Signature Bank yang berbasis di New York (SBNY.O) pada hari Minggu kemarin, menjadi kebangkrutan terbesar ketiga dalam sejarah perbankan AS, setelah SVB dan Washington Mutual, yang kolaps pada krisis keuangan 2008 lalu.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Mengalami Tekanan, Sepekan Anjlok 1,5 Persen di Tengah Ancaman Resesi
Baca juga: Diduga Selingkuh, Mantri Suntik Mati Kades Curuggoong, Ada Foto Korban di Ponsel Istrinya
Baca juga: Top Skor Liga Champions: Erling Haaland Borong 5 Gol Ke Gawang RB Leipzing
Penutupan tiba-tiba SVB memicu kekhawatiran tentang risiko bank lain akibat kenaikan suku bunga The Fed yang tajam selama setahun terakhir, tetapi juga memicu spekulasi tentang apakah bank sentral dapat memperlambat laju pengetatan moneternya.
"Agak mengejutkan hari ini melihat penurunan besar dalam minyak, mengingat fakta bahwa The Fed kemungkinan besar akan lebih sulit menaikkan suku bunga secara agresif dan itu akan menyebabkan pelemahan dollar AS," kata analis Price Futures Group, Phil Flynn.
Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun hampir 1 persen karena jatuhnya imbal hasil US Treasury jangka pendek. Greenback yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya dan biasanya mendukung kenaikan harga minyak.
Kekhawatiran tentang pengetatan moneter The Fed lebih lanjut telah diperburuk oleh persediaan minyak mentah AS yang tinggi.
Produksi minyak mentah di tujuh cekungan serpih AS terbesar diperkirakan akan naik pada April 2023 ke level tertinggi sejak Desember 2019, menurut Energy Information Administration (EIA).
(kompas.com)
Baca juga: Pengiriman 24 Kg Sabu ke Surabaya Digagalkan, Polisi Tangkap 2 Kurir
Baca juga: Seorang Polisi Diperiksa Propam Setelah Lecehkan Dua Wanita di Puskesmas
Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Melejit
Prohaba.co
Prohaba
harga minyak mentah
harga minyak turun
Harga Minyak Dunia Turun
Silicon Valley Bank
Membunuh ART asal Indonesia, Finalis MasterChef Malaysia Dipenjara 34 Tahun |
![]() |
---|
Katy Perry Tur Luar Angkasa Hanya dalam Durasi 11 Menit |
![]() |
---|
6 Imigran Meninggal, 40 Lainnya Hilang Setelah Kapal Mereka Tumpang Terbalik di Laut Mediterania |
![]() |
---|
Melalui Investigasi, PBB Telah Menetapkan Israel Melakukan Genosida selama Konflik di Gaza |
![]() |
---|
Kelompok Separatis Membajak Kereta Api di Pakistan, 27 Tentara Tewas dan 346 Sandera Bebas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.