Kriminal

Pembunuh Pria dalam Koper yang Dimutilasi Ditangkap, Motif Korban Tolak Berhubungan Intim

Dua hari setelah mayat korban mutilasi tersebut ditemukan, pelaku berinisial R ditangkap di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (17/3/2023).

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
Polisi merilis pelaku kasus mayat mutilasi dalam koper merah di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2023) 

PROHABA.CO, BOGOR - Kasus mayat dalam koper di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya menemui titik terang.

Dua hari setelah mayat korban mutilasi tersebut ditemukan, pelaku berinisial R ditangkap di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (17/3/2023).

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, R dalam perjalanan ke Bogor.

Sesampainya di Bogor, R akan diperiksa oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Bogor.

“Berkat kerja keras tim, pelaku termutilasi yang ditemukan potongan tubuhnya di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah berhasil kita tangkap,” ujarnya, Jumat (17/3/2023).

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menuturkan, identitas pelaku terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan, mulai dari pemeriksaan saksi-saksi hingga olah tempat kejadian perkara.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, korban diduga dibunuh pada 12 jam sebelum jasadnya dibuang.

Pasalnya, mayat pria itu belum mengeluarkan bau saat ditemukan.

“(Dieksekusinya) diperkirakan di bawah 12 jam,” ucapnya, Jumat.

Baca juga: Pria Bertato Dimutilasi, Mayatnya Dimasukkan dalam Koper Merah

Jasad korban dalam koper tersebut dibuang ke pinggir jalan pada Rabu pagi.

Saat ditemukan, kondisi tangan korban terikat.

Namun, di dalam koper itu hanya didapati bagian leher hingga pinggang.

Menurut polisi, ciri-ciri yang terlihat di jasad korban yaitu tato abstrak bergambar manusia di lengan kiri.

Lalu, tubuh korban berkulit putih dan diperkirakan berusia 45 tahun.

Hasil pemeriksaan petugas terungkap penyebab pria bertato itu dimutilasi oleh pelaku.

Ternyata korban menolak melakukan hubungan intim Hal itu disampaikan Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, saat menjelaskan motif sementara dari keterangan pelaku.

“Sementara itu dari keterangan yang kami terima, motifnya karena korban menolak permintaan pelaku melakukan hubungan intim, sehingga terjadi pertengkaran yang berujung pembunuhan dan mutilasi,” kata Iman saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2023).

Iman mengatakan, tersangka bertengkar karena diminta melakukan handjob oleh si korban.

DA tidak dapat memenuhi permintaan tersebut hingga terjadi pertengkaran hebat.

Namun demikian, pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai adanya motif lain.

Baca juga: Penemuan Mayat Tanpa Busana Dalam Koper di Bogor, Diduga Korban Mutilasi

“Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka,” ujarnya.

Lebih lanjut Iman menjelaskan, awal mula pertemuan DA dengan RD berawal dari berlangganan ojek online.

RD yang merupakan anak rantau dari Medan ini sering memesan jasa DA untuk diantar ke tempat kerja.

Karena merasa cocok dan nyaman, keduanya kemudian berkenalan dan berlanjut tinggal bersama di apartemen.

“Si korban pekerjaan sehari-harinya translator bahasa mandarin, untuk si pelaku pertama kali mengenal korban, karena korban pesan Grab kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok langganan kemudian mereka tinggal bersama-sama, empat bulan,” ungkapnya.

Namun, pada Selasa (14/3/2023) malam, keduanya terlibat pertengkaran di dalam apartemen yang sudah mereka tempati selama 4 bulan.

Pelaku kemudian tak terima atas sikap korban.

Ia pun tak bisa lagi membendung amarahnya hingga membuat pelaku gelap mata pada malam itu.

DA membunuh RD dengan menggunakan senjata tajam pisau yang diambil dari dapur.

Baca juga: Modus Ajak Jalan ke Pantai, Remaja Trenggalek Ditangkap Cabuli Siswi SD

Ia menghunuskan pisau ke leher dan tubuh korban hingga meninggal dunia.

Pelaku pun ketakutan dan panik harus menghilangkan jejak agar tidak ketahuan.

DA kemudian mencari cara untuk membungkus jasad korban.

Ia menemukan ide dimasukkan ke dalam koper merah merk Swiss Polo yang baru dia beli.

Namun, koper itu terlalu kecil untuk tubuh korban.

DA melakukan mutilasi dengan mesin gerinda yang didapatkannya dari toko di dekat apartemen.

Tak lama kemudian, DA membuang potongan kepala dan kedua kaki korban beserta alat gerinda ke Sungai Cimanceuri, Tangerang.

Sementara bagian potongan tubuh korban beserta tangan diikat dimasukkan ke koper merah.

Hingga koper itu ditemukan warga. Setelah berhasil membuang jasad korban, DA melarikan diri ke wilayah Yogyakarta.

“Kami juga memperoleh laporan dari petugas tol, untuk pakaian dan sprei dan alat-alat pembungkus lainnya dibuang di tol wilayah cikupa, dan sudah ditemukan, saat ini sudah diamankan oleh polsek tenjo dan sedang dalam perjalanan ke bogor,” ucap dia.

(kompas.com)

Baca juga: Siswi SMP Tewas Dibunuh Pacar, Lalu Dikubur di Dapur

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Murka, Tegaskan agar 10 Tentara Pelaku Mutilasi Dihukum Seumur Hidup

Baca juga: Sakit Hati Dituduh Rusak Koper, Adik Habisi Kakaknya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved