MIRIS, 16 Jam Menuju Rumah Sakit Ibu Hamil dan Bayinya Meninggal Usai Ditandu

Eva akhirnya dijemput menggunakan ambulans milik Puskesmas Kecamatan Rongkong setelah mendapat jalan yang kondisinya lumayan bagus.

Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty
MUH. AMRAN AMIR
Dengan berjalan kaki melewati jalan tanah yang berlumpur dan penuh rumput ilalang melewati hutan-hutan, sejak pagi hingga malam hari, puluhan bahkan ratusan warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten. Luwu Utara, Sulawesi Selatan bergantian mengangkat tandu sejauh kurang lebih 100 kilometer. 

PROHABA.CO -- Kisah pilu menimpa seorang ibu bernama  Eva Yuliani (18), warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Eva Yuliani meninggal dunia usai melahirkan bayinya di RSUD Andi Djemma Masamba.

Eva diduga meninggal karena terlalu lama ditandu saat menuju rumah sakit. 

Berselang 2 jam kemudian menyusul anaknya meninggal dunia.

Eva terpaksa harus ditandu menuju RSUD Andi Djemma Masamba setelah dirawat di Puskesmas Seko  Barat.

Eva yang sedang hamil harus ditandu karena akses dan fasilitas kesehatan di daerah tersebut masih minim.

Dengan berjalan kaki melewati jalan tanah yang berlumpur dan penuh rumput ilalang  melewati hutan-hutan, sejak pagi hingga malam hari, puluhan bahkan ratusan warga bergantian mengangkat tandu sejauh kurang lebih 100 kilometer.

Eva akhirnya dijemput menggunakan ambulans milik Puskesmas Kecamatan Rongkong setelah mendapat jalan yang kondisinya lumayan bagus.

Eva sempat mendapat perawatan di puskesmas tersebut namun kondisinya makin kritis dan diteruskan dibawa ke RSUD Andi Djemma Masamba.

Ambulans yang membawa Eva masih mendapat rintangan di jalan, yakni akses yang kurang memadai sehingga rombongan warga yang mengikuti  ambulans berupaya memperbaiki jalan saat mendapat jalan berlumpur dan berkubang  dengan menggunakan alat seadanya.

Sesampai di RSUD Andi Djemma Masamba  Eva dan bayi dalam kandungannya mendapat perawatan intensif.

Sayangnya Eva Yuliani lebih duluan meninggal,  sekitar 2 jam kemudian disusul bayinya, keduanya terpaksa harus dibawa kembali ke kampung untuk dimakamkan.

Kejadian meninggalnya ibu hamil menjadi pembicaraan publik.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Luwu Utara, Marhani Katma mengatakan kondisi pelayanan kesehatan di Puskesmas Seko Barat dengan jarak sekitar 30 kilometer dari ibu Kota Kabupaten Masamba.

Meski berjarak 30 kilometer, namun waktu yang ditempuh untuk sampai di Masamba sekitar 5 – 6 jam dengan menggunakan kendaraan ojek.

Tujuan utama dibangunnya Puskesmas Seko Barat di Kecamatan Seko adalah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat.

Puskesmas Seko Barat sejauh ini telah melakukan pelayanan kesehatan dengan baik, sampai terjadinya peristiwa tersebut.

“Puskesmas Seko Barat telah dilengkapi dengan sumber daya manusia untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di sana,” kata Marhani dalam keterangan persnya, Jumat (24/3/2023).

Menurut Marhani, alat kesehatan yang digunakan di Puskesmas Seko adalah alat kesehatan yang sudah sesuai standar pelayanan dasar.

“Alat kesehatan juga sesuai standar pelayanan dasar di puskesmas serta menggunakan bahan medis habis pakai dalam setiap pelayanan kesehatan. Juga telah tersedia kebijakan seperti standar operasional prosedur (SOP) serta kebijakan-kebijakan lainnya,” ucap Marhani.

Soal kasus meninggalnya  Eva Yuliani bersama bayi yang dikandungnya, Marhani mengatakan bahwa tenaga kesehatan yang menangani pasien di Puskesmas Seko Barat telah melakukan tindakan sesuai SOP yang ada.

“Terkait kematian Ny. Evy, telah dilakukan tindakan di rumah sakit dengan diagnosis akhir CPD + partus lama + sepsis. Kami dapat katakan, segala prosedural pelayanan telah dilaksanakan mulai dari rumah pasien. Bidan juga telah melakukan tindakan sesuai SOP,” ujar Marhani.

Ia mengungkapkan bahwa pada saat pasien dirujuk, bidan Puskesmas juga tetap mendampingi pasien sampai di RSUD.

“Ambulans Puskesmas Rongkong yang menjemput pasien langsung pada titik roda empat dapat beroperasi dan merujuknya sampai ke RSUD,” tutur Marhani.

Marhani menjelaskan bahwa pihaknya dalam hal ini Pemda Luwu Utara, juga telah menyiapkan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di tiga kecamatan terpencil, yaitu Kecamatan Seko, Rampi dan Rongkong, serta satu RTK di kabupaten, sebagai upaya mendekatkan pasien ke fasilitas kesehatan.

“RTK ini bertujuan membantu masyarakat mendekatkan akses ke fasilitas kesehatan dan dapat dipantau langsung oleh tenaga kesehatan setiap saat,” terang Marhani.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved