Ketua Komnas HAM Desak TPNPB-OPM Bebaskan Pilot Susi Air

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membebaskan ...

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam konferensi pers di Kantor Komnas Ham, Jakarta, Senin (5/12/2022). 

PROHABA.CO, JAKARTA - Komnas HAM merespon situasi Papua yang semakin tidak kondusif beberapa waktu terakhir.

"Mendesak TPNPB-OPM segera melepaskan Philip Marthen selaku warga negara asing yang tidak ada kaitannya dengan persoalan Papua," ujar Atnike.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Marten.

Hal itu diungkapkan Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro merespons situasi Papua yang semakin tidak kondusif beberapa waktu terakhir.

"Mendesak TPNPB-OPM segera melepaskan Philip Marthen selaku warga negara asing yang tidak ada kaitannya dengan persoalan Papua," ujar Atnike dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

Atnike mengatakan, Komnas HAM juga menyesalkan tindakan TPNPBOPM yang semakin memperburuk situasi keamanan Papua.

Menurutnya, upaya penyanderaan hanya akan menghambat upaya damai yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Di sisi lain, Komnas HAM juga turut berduka atas korban jiwa akibat konflik antara TNI dan TPNPB-OPM.

Baca juga: Komnas HAM Apresiasi Sikap Jokowi Atas Pengakuan 12 Pelanggaran HAM

Baca juga: OPM Sandera Pilot Susi Air, Nasib Penumpang Masih Misterius

Baca juga: Bos Hotel Assirot Dibunuh 2 ART, Dua Kendaraan Dibawa Kabur

"Turut berduka cita atas korban jiwa dan luka dari anggota TNI, khususnyaprajurit TNI Satgas Yonif R 321/GR Pratu Miftakhul Arifin," katanya.

Komnas HAM mendukung upaya TNI untuk menyelamatkan Philip Marthen.

Tetapi, Atnike mengingatkan agar upaya tersebut harus sesuai dengan prinsip HAM.

Terakhir, ia meminta agar semua pihak mampu menahan diri dalam merespons situasi di Papua.

"Untuk mencegah eskalasi konflik," ujar Atnike.

Diketahui, konflik di Papua kembali memanas setelah OPM menembak mati prajurit TNI.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono lantas meningkatkan status operasi TNI di Nduga menjadi siaga tempur.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved