Pembebasan Pilot

OPM Siap Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Syarat yang Diajukan TPNPB

Untuk membebaskan Philips, TPNPB OPM mengungkap syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah atau pihak terkait lainnya.

Editor: Jamaluddin
REPRO BIDIK LAYAR
Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens saat memberi keterangan melalui video dalam sandraan OPM, diterima Kompas.com Sabtu (13/4/2024). 

Sebby mengatakan, pelepasan Philips juga bisa dilakukan jika Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru bisa memenuhi dan menjawab tuntutan dari OPM.

PROHABA.CO, JAKARTA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) siap membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens.

Untuk membebaskan Philips, TPNPB OPM mengungkap syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah atau pihak terkait lainnya.

Adapun syarat yang diajukan OPM adalah menuntut negosiasi yang difasilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelum Philips Mark Mehrtens bisa dibebaskan.

"Kami akan melepaskan pilot melalui negosiasi yang difasilitasi oleh pihak ketiga yaitu PBB," ujar Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Sebby mengatakan, pelepasan Philips juga bisa dilakukan jika Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru bisa memenuhi dan menjawab tuntutan dari OPM.

Namun, Sebby tidak menjelaskan secara rinci apa tuntutan yang diinginkan oleh OPM kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Selandia Baru sebagai negara asal Philips.

Di sisi lain, Sebby meminta agar TNI tak lagi menyerang tempat penyanderaan Philips dengan pesawat tempur dan bom.

"Indonesia stop menggunakan pengeboman dengan helikopter, pesawat tanpa awak, kamera drone.

Karena tindakan yang dilakukan negara Indonesia melalui TNI/Polri terhadap kami sangat tidak seimbang," imbuh dia.

Sebby kemudian mengirimkan video yang memperlihatkan Philips Mark sedang meminta agar Pemerintah Indonesia menghentikan serangan udara di wilayah penyanderaan.

"Di daerah sini, TNI, Tentara Negara Indonesia pakai pesawat pemburu dan melepas bom besar," kata Philips dalam video yang dikirimkan Sabtu (13/4/2024).

Philips mengatakan, orang sekitar tempat dia ditawan merasa tidak aman karena beberapa bom yang dijatuhkan oleh aparat TNI.

"Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom, pakai senjata saja, tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu.

Tolong berhenti," tutur dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved