Universitaria

3 Peneliti USK Garap Film "My Love Aceh" Mengandung Nilai- Nilai Edukasi

Padahal kita mempunyai adat dan nilai budaya yang sangat tinggi, 'Peumulia Jamee Adat Geutanyoe' yang sudah ada sejak dulu kala dan selalu diajarkan

|
Editor: Muliadi Gani
FOR SERAMBINEWS.COM
Tiga dosen peneliti Universitas Syiah Kuala (USK) bersama 10 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi melakukan penggarapan film ‘My Love Aceh’. 

PROHABA.CO - Salah satu media komunikasi yang populer ialah film.

Tak hanya sebagai media hiburan saja, tetapi film juga dapat menawarkan berbagai informasi dan edukasi pada masyarakat.

Terkait film, 3 orang peneliti dari Universitas Syiah Kuala (USK) coba menggarap film berjudul "My Love Aceh".

Adapun tim peneliti tersebut terdiri dari Dr. Hamdani M. Syam, MA., Rizanna Rosemary, PhD., dan Deni Yanuar, M.Ikom., dari Prodi Ilmu Komunikasi USK.

Tim itu juga menggandeng 10 orang mahasiswa melalui program penelitian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kini, tim tersebut sedang melakukan tahap penelitian dalam rangka memproduksi sebuah film yang menarik untuk ditonton, namun tetap memberikan nilai edukasi bagi para penonton.

Menurut Hamdani, film tersebut bakal mengangkat soal edukasi literasi informasi dengan tujuan untuk bisa mengedukasikan penonton yang masih mempunyai pandangan negatif terhadap Aceh.

Baca juga: Sukses Gelar IFF 2023, USK Sajikan Makanan Mancanegara, Termasuk Parade Internasional

"Masih ada masyarakat di luar sana yang masih mempunyai persepsi negatif terhadap Aceh.

Seakan-akan Aceh daerah yang sangat seram, daerah ganja, cambuk dan sebagainya," ujarnya dikutip dari laman USK, Jumat (14/7/2023).

Tentunya hal itu adanya pengaruh dari aliran informasi yang kurang seimbang dalam media massa yang sangat komplek sekarang ini.

Kalau pemberitaan Aceh banyak berpegang pada prinsip “bad news is good news” dan melalui postingan yang serampangan di media sosial yang tidak dilandasi dengan etika tentu itu akan menghasilkan feedback yang tidak baik.

"Seakan Aceh tidak ramah terhadap masyarakat luar, sehingga mereka enggan ke Aceh.

Padahal kita mempunyai adat dan nilai budaya yang sangat tinggi, 'Peumulia Jamee Adat Geutanyoe' yang sudah ada sejak dulu kala dan selalu diajarkan oleh orang tua kita," terang Hamdani.

Baca juga: FH USK Bakal Jalin Kerja Sama dengan Fakultas Hukum Monash University

Baca juga: Truk Gagal Menanjak di Laweung, Innova dan Dua Avanza Tabrak Beruntun

Dengan adanya film tersebut, nanti dapat memberi manfaat dari sisi literasi informasi dan kebudayaan Aceh bagi masyarakat luas.

Selain itu, film ini juga bertujuan untuk memperlihatkan keindahan alam Aceh yang sangat otentik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved