Pilpres 2024

Megawati Kesal Ganjar Dijadikan Cawapres Prabowo

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kesal terhadap klaim Ganjar Pranowo yang disebut bersedia menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo

Editor: Jamaluddin
KOMPAS.TV
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politik pada penutupan Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan pada Kamis (8/6/2023) lalu. 

Kepada kader PDIP, Megawati menyampaikan bahwa dirinya akan memilih cawapres yang benar untuk pendamping Ganjar.

"Kenapa diberikan kepada saya karena orang yang memberikan hak prerogati.

Itu sangat tahu bahwa ibu pasti akan memilih yang benar," imbuh Megawati.

Presiden kelima RI ini juga meyakini Ganjar bakal menjadi Presiden kedelapan RI.

"Saya yakin, haqul yakin, ainul yakin, Insya Allah kalau kita kerja keras Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden ke-8," kata Megawati yang langsung disambut tepuk tangan meriah seluruh kader PDIP.

Meski begitu, Megawati menyakini hal itu bisa terwujud apabila seluruh kader PDIP mau turun ke bawah menyapa rakyat. 

Di sisi lain, Mega mengaku bukanlah orang yang suka melihat survei-survei.

Tapi, pagi ini, Megawati sempat melihat hasil survei terkait elektoral Capres di 2024.

Megawati mengaku senang melihat elektabilitas Ganjar saat ini mengalami tren kenaikan yang positif.

"Kan ibu bilang ibu nggak suka lihat-lihat survei, tapi iseng aja tadi pagi, waaah Pak Ganjar itu sudah naik tung, tung, tung (arah tangan ke atas).

Ya tapi terus kalian enggak kerja ya tung,tung tung tung (arah tangan ke bawah) hayoo? Piyee? Aih gawat," ungkapnya.

Meski begitu, Megawati meyakini kerja politik yang dilakukan beberapa hari ini bisa membuat menyatukan chemistry dan semangat juang di antara kader PDIP.

"Dengan segala bekal itu, segeralah kembali ke rumah masing-masing, langsung itu apa ya insturksi ibu, oh begini-begini, yang tidak boleh saya lakukan, oh nanti dapat sanksi, oh ini-ini," jelas dia.

Megawati Soekarnoputri juga mengaku heran dengan kebijakan seluruh tingkatan pemerintahan di Indonesia.

Sebab, Megawati menilai kebijakan ikut diganti ketika pemimpinnya berganti.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved