Palestina vs Israel

Afsel Tawarkan Bantuan untuk Tengahi Konflik Israel dan Hamas, Putin Berharap Perang Tidak Meluas

Mengendalikan Gaza terlalu mahal bagi Israel. Mengirim pasukan ke Gaza berarti pertempuran dari pintu ke pintu. Hal ini akan sangat merugikan semuanya

Penulis: Sahasnataini | Editor: Jamaluddin
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria bereaksi di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan sudah menewaskan ribuan orang. 

“Afrika Selatan siap bekerja sama dengan komunitas internasional serta berbagi pengalaman kami dalam mediasi dan resolusi konflik seperti yang telah kami lakukan di benua ini dan di seluruh dunia,” timpalnya.

PROHABA.CO - Afrika Selatan (Afsel) menawarkan bantuan untuk menengahi konflik antara Israel dan Hamas.

Dikutip dari Aljazeera, Presiden Cyril Ramaphosa, Afrika Selatan siap membantu menengahi konflik antara kedua belah pihak.

Ia juga menyerukan pembukaan “koridor kemanusiaan” segera dan tanpa syarat.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Rusia Serukan Israel dan Palestina Lakukan Gencatan Senjata

“Kami tetap sangat prihatin dengan meningkatnya konflik Israel-Palestina dan kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk sipil. 

Kami menyerukan penghentian segera kekerasan dan menahan diri,” kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan.

“Afrika Selatan siap bekerja sama dengan komunitas internasional serta berbagi pengalaman kami dalam mediasi dan resolusi konflik seperti yang telah kami lakukan di benua ini dan di seluruh dunia,” timpalnya.

Pernyataan hampir sama juga disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Rabu (11/10/2023).

Putin menyerukan negosiasi antara pasukan Israel dan Palestina, serta berharap perang tidak meluas.

Seperti diketahui, ribuan orang tewas dalam lima hari perang Israel-Hamas.

Kelompok di Palestina tersebut melancarkan serangan yang belum pernah sebesar ini, lalu dibalas Israel dengan membombardir Gaza yang dikuasai Hamas.

“Penting untuk menghindari perluasan konflik dengan cara apa pun, karena jika itu terjadi akan berdampak pada situasi internasional,” kata Putin, dikutip dari kantor berita AFP.

“(Kedua pihak) perlu kembali ke proses negosiasi yang dapat diterima oleh semua pihak, termasuk warga Palestina,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Putin menambahkan, “Penting untuk melakukan diplomasi dibandingkan dengan pihak militer (dalam konflik) untuk menemukan solusi guna menghentikan pertempuran.”

Rusia selama bertahun-tahun menjalin persahabatan dengan pihak berwenang Palestina dan Israel, tapi hubungan dengan Tel Aviv kini tegang karena serangan Moskwa ke Ukraina.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved