Palestina vs Israel

Israel Ancam Bom Rumah Sakit di Al Awda, al-Shorafa: Kami Tak Akan Pergi

Semua orang di rumah sakit mulai dari dokter, pasien, petugas medis takut jika mereka mencoba pergi, mereka akan terbunuh di jalan

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Jamaluddin
AFP/File
Staf medis Rumah Sakit Makassed Palestina di Jerusalem Timur khusus menangani kesehatan warga Palestina yang terduduk lesu di depan rumah sakit tersebut. 

“Kami memutuskan untuk tidak pergi,” kata al-Shorafa.

PROHABA.CO, YERUSALEM - Para dokter di Rumah Sakit Al Awda, Tal al-Zaatar antara Beit Lahia dan Beit Hanoun, enggan meninggalkan tempat kerjanya setelah pasukan Israel mengancam untuk meledakkan rumah sakit  (RS) tersebut.

Melansir dari Aljazeera, Dr Nisreen al-Shorafa (30), dokter ahli bedah di RS Al Awda bersama dengan dokter lain bersikeras untuk tetap tinggal dan akan terus mengabdi di RS tersebut guna menolong para korban akibat serangan militer Israel.

Pada Sabtu (14/10/2023), rumah sakit itu mulai menerima panggilan peringatan dari militer Israel.

Pesannya sangat jelas dan tidak menyenangkan: Rumah sakit harus dikosongkan karena akan dibom.

“Saya berani bertaruh mereka (tentara Israel) bangga pada diri mereka sendiri, mengancam akan mengebom rumah sakit tersebut,” kata seorang perawat warga Asala al-Batsh.

“Mereka bersikeras agar semua orang dan segalanya bergerak.

Seluruh personel rumah sakit, semua pasien, termasuk yang berada di ICU, dan jenazah di kamar mayat,” imbuh perawat tersebut.

Setelah mencoba menjelaskan kepada tentara Israel melalui telepon tentang ketidakmanusiawian dan ketidakmungkinan mengeluarkan semua orang dari rumah sakit dan menuju ke selatan, tim tersebut menyerah.

“Kami memutuskan untuk tidak pergi,” kata al-Shorafa.

“Dewan direksi rumah sakit tidak tahu apakah kami akan dibom atau tidak.

Tapi mereka yakin kami melakukan hal yang benar.

Kami benar sekali dalam mengindahkan panggilan tugas; sebagai dokter, sebagai perawat, kita semua perlu bersatu di saat seperti ini,” tambah dia.

Baca juga: Lagi Jurnalis Meninggal akibat Serangan Udara Israel yang Sengaja Ditargetkan

Selain bekerja sepanjang waktu untuk merawat semua orang terluka yang datang, rumah sakit juga membuka pintunya bagi mereka yang melarikan diri dari kehancuran dan mencari tempat yang mereka harap merupakan tempat yang aman untuk berlindung.

Banyak orang takut untuk memenuhi permintaan Israel agar mereka menuju ke selatan, dan semua orang yang ada di rumah sakit mulai dari dokter, pasien, dan petugas medis takut jika mereka mencoba pergi karena mereka akan terbunuh di jalan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved