Konflik Palestina vs Israel

Makanan Semakin Menipis Setelah Israel Sengaja Menyerang Toko Roti di Gaza

Sebanyak lima toko roti yang berada di Jalur Gaza telah hancur dan mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel.

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Muliadi Gani
Tangkapan Layar Aljazeera
Toko roti Beit Lahiya di Jalur Gaza utara dihancurkan oleh serangan Israel. 

PROHABA.CO, YERUSALEM - Kamis (2/11/2023), pasukan Israel dengan sengaja menyerang toko roti yang terletak di Jalan Nasr, Kota Gaza.

Dalam serangan tersebut puluhan orang luka-luka dan beberapa meninggal dunia.

Melansir dari Aljazeera, sebanyak lima toko roti yang berada di Jalur Gaza telah hancur dan mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel.

Makanan semakin menipis semenjak Israel mengepung wilayah Gaza yang membuat warga Gaza kini sangat bergantung kepada roti meskipun roti tersebut sulit untuk didapat.

Para warga Gaza kini rela mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan sekantong roti pita untuk keluarga mereka meskipun dengan antrian yang panjang.

Abdelnasser al-Jarmi, ketua Asosiasi Pemilik Toko Roti di Jalur Gaza mengatakan bahwa toko roti telah membatasi operasi mereka karena kurangnya bahan bakar, listrik, dan cadangan energi surya untuk generator.

“Badan pengungsi PBB memiliki 30.000 ton tepung yang seharusnya didistribusikan kepada para pengungsi sebelum perang pecah pada 7 Oktober,” katanya.

“Toko roti mengambil sebagian tepung untuk membuat roti dan menyediakannya kepada masyarakat.”

Sebagian besar toko roti berhenti beroperasi, tambahnya, karena kekurangan bahan bakar dan takut menjadi sasaran.

Menurut Oxfam International, hanya sekitar dua persen dari makanan yang dibutuhkan untuk memberi makan 2,3 juta penduduk Gaza yang telah dikirimkan sejak 7 Oktober.

Baca juga: Dilanda Kelaparan, Apakah Ini Merupakan Senjata Perang Israel Terhadap Rakyat Sipil di Gaza?

Menurut Oxfam Internasional, hanya sekitar 2 persen makanan yang telah sampai ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Kelaparan digunakan sebagai senjata perang terhadap warga sipil di Gaza, kata kelompok tersebut pekan lalu , seraya menambahkan bahwa hampir semua orang di wilayah kantong tersebut sekarang mengalami kerawanan pangan, yang berarti mereka tidak tahu pasti dari mana makanan mereka selanjutnya akan datang.

Al-Jarmi mengatakan permintaan jauh melebihi pasokan, dan meminta bahan bakar dan tepung disalurkan melalui perbatasan selatan Rafah.

“Kami menginginkan jaminan keamanan sehingga kami dapat melanjutkan layanan di toko roti kami,” katanya.

“Tetapi sekarang ini adalah situasi yang mustahil.”

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)

 

Baca juga: Apa Tujuan Akhir Invasi Darat Israel ke Gaza? Ini Kata Analis Militer

Baca juga: Militan Houthi di Yaman Siap Perang, Tembakkan Rudal dan Drone ke Israel

 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved