Konflik Palestina vs Israel

AS Tolak Upaya Gencatan Senjata di Gaza, Abaikan Desakan Negara-Negara Arab

Para pemimpin negara-negara Arab pada Sabtu (4/11/2023) mendesak gencatan senjata segera dalam serangan militer Israel di Gaza.

Editor: Muliadi Gani
JONATHAN ERNST/POOL/AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kanan) dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengadakan konferensi pers, setelah pertemuan di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, di Amman pada 4 November 2023. 

PROHABA.CO, AMMAN - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan gencatan senjata Israel di Gaza akan memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali dan melakukan serangan lebih lanjut.

Namun, dia menambahkan bahwa Israel harus mengambil "setiap tindakan yang mungkin" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di daerah kantong tersebut.

Para pemimpin negara-negara Arab pada Sabtu (4/11/2023) mendesak gencatan senjata segera dalam serangan militer Israel di Gaza.

Mereka menekan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken untuk meyakinkan Israel agar memberlakukan hal tersebut.

Tetapi, ia mengatakan penghentian seperti itu sekarang hanya akan memungkinkan militan kelompok Hamas untuk berkumpul kembali dan menyerang Israel lagi.

Dalam perselisihan publik yang jarang terjadi pada konferensi pers di Amman, Menlu Yordania dan Mesir, yang berdiri di samping Blinken, berulang kali mendorong penghentian permusuhan.

Mereka mengatakan kematian ribuan warga sipil di Gaza tidak dapat dibenarkan sebagai pembelaan diri.

Baca juga: Inggris, AS, Uni Eropa, dan Cina Deklarasikan Bahaya Bencana AI, Aktris Scarlett Tempuh Upaya Hukum

Mereka juga menolak untuk membahas secara mendalam apa yang akan terjadi selanjutnya untuk Gaza, kapan dan jika Hamas digulingkan.

Mereka menegaskan bahwa fokus utama haruslah pada upaya untuk membangun gencatan senjata.

Blinken melakukan perjalanan keduanya ke wilayah tersebut sejak Israel dan Hamas berperang pada 7 Oktober.

Perang Hamas-Israel pecah setelah ketika kelompok militan Palestina itu menyerbu Israel dari Gaza yang diklaim para pejabat Israel menewaskan 1.400 orang, dan lebih dari 240 lainnya disandera.

Sementara, pejabat Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 9.250 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak saat itu.

Militer Israel telah menyerang Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat, sehingga menimbulkan kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Makanan di Gaza kini langka dan operasional layanan medis terhenti.

Meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Gaza telah meningkatkan seruan internasional untuk gencatan senjata, tetapi AS, seperti Israel, sejauh ini mengabaikannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved