Berita Kriminal

Koki Keripik Pisang Narkoba Ternyata Punya Omzet Rp 5 Miliar, Sempat Dikira Pengangguran

Kepolisian dari jajaran Bareskrim Polri dibantu Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) berhasil mengungkap kasus keripik pisang narkoba

Editor: Muliadi Gani
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Keripik pisang narkoba, barang bukti yang diamankan polisi dan (Kanan) Para terangka termasuk R saat dihadirkan dalam konferensi pers. Berikut sosok R, koki keripik pisang narkoba yang dikira pengangguran ternyata bisa punya omzet sampai Rp 5 miliar. 

PROHABA.CO, BANTUL - Kepolisian dari jajaran Bareskrim Polri dibantu Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) berhasil mengungkap kasus keripik pisang narkoba dan ‘happy water’, sebagaimana diberitakan Prohaba.co pada edisi Minggu kemarin.

Kedua jenis narkotika tersebut diproduksi di sebuah rumah kontrakan di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY.

Polisi dalam kasus ini telah menetapkan delapan orang tersangka.

Satu di antaranya R, pria yang mengontrak rumah untuk dijadikan tempat produksi kasus keripik pisang narkoba dan ‘happy water’.

Lantas siapa sosok R? Dikutip dari TribunJogja.com, R bukanlah warga asli Kabupaten Bantul.

Ia berasal dari DaerahKhusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

R tercatat kelahiran tahun 1982 dan kini sudah berumur 41 tahun.

Ia baru sekitar satu bulan mengontrak sebuah rumah di Padukuhan Pelem Kidul atau tempat kejadian perkara (TKP) kasus ini.

Terungkap bahwa R-lah sebagai ‘koki’ pengolah produk keripik pisang narkoba dan ‘happy water’ yang kini viral itu.

R dalam tugasnya dibantu oleh tersangka lain, yakni EH, BS, MRE, dan AR. Selain itu, R juga berperan sebagai distributor yang menyalurkan barang haramnya ke para calon pembeli.

Baca juga: Modus Baru Perdagangan Narkoba, Beredar Keripik Pisang dan Happy Water di Bantul Yogyakarta

Dikira pengangguran

Pemilik kontrakan yang disewa R, Wahyuni (66), memberikan pengakuannya.

Ia terkejut dan tak pernah mengira bahwa rumah miliknya dipakai sebagai tempat produksi keripik pisang narkoba dan ‘happy water’.

Bahkan Wahyuni sempat mengira R seorang pengangguran.

“Karena selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja,” ucap Wahyuni, dikutip dari TribunJogja.com, Minggu (12/4/2023).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved