Gebyar PKA 8 2023

Lhokseumawe Ikut Lomba Boh Gaca di PKA, Begini Motif Ornamen Khasnya

Boh gaca ini dipercayai oleh masyarakat Aceh akan memperkuat aura yang dipancarkan oleh dara baroe ketika duduk diatas pelaminan

Penulis: Rizka Amanda | Editor: Jamaluddin
Rizka Amanda
Henna yang diukir oleh peserta Kontingen Kota Lhokseumawe pada PKA-8 di Museum Aceh, pada Selasa (7/11/2023). 

Boh gaca ini dipercayai oleh masyarakat Aceh akan memperkuat aura yang dipancarkan oleh dara baro ketika duduk di atas pelaminan sehingga lebih mempesona.

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Di arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-8, Kota Lhokseumawe ikut serta dalam rangkaian perlombaan yang diselenggarakanpanitia di Museum Aceh, pada Selasa (7/11/2023).

Salah satunya, lomba Boh gaca.

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, ini adalah lomba memakai inai atau henna.

Lomba tersebut diikuti 20 peserta perwakilan Kabupaten/Kota se-Aceh.

Lomba yang dibagi dalam dua sesi pagi dan sore hari ini berlangsung dua hari pada Selasa dan Rabu (7-8/11/2023).

Boh gaca atau berinai sudah tidak asing lagi bagi setiap perempuan di Aceh.

Pengantin wanita Aceh (dara baro) yang menggunakan inai adalah perempuan yang masih gadis.

Jika janda atau menikah yang kedua dan seterusnya tidak dilakukan acara boh gaca.

Malam boh gaca dilakukan untuk perkawinan pertama.

Adat ini sudah menjadi tradisi turun-menurun sejak zaman dulu hingga sekarang di kalangan masyarakat Aceh.

Boh gaca dilakukan selama tiga sampai tujuh hari sebelum pernikahan.

Baca juga: Selain Mengunjungi PKA, Ini Tiga Rekomendasi Tempat Wisata di Banda Aceh

Baca juga: Anda Jadi Korban Copet di Arena PKA, Segera Hubungi 082316851998 atau Lapor ke Pusat Informasi

Baca juga: Pesona Wanita Aceh Selatan Dalam Atraksi Top Daboh di Perhelatan PKA-8

Boh gaca ini dipercayai oleh masyarakat Aceh akan memperkuat aura yang dipancarkan oleh dara baro ketika duduk di atas pelaminan sehingga lebih mempesona.

Koordinator Bidang Putro Phang, Nofayana ST MAP, sebagai kepada Prohaba.co, Selasa (7/11/2023), menjelaskan, dalam tradisi Boh Gaca di Lhokseumawe, malam boh gaca juga disebut dengan 'mample.'

Pada malam mample oleh pihak pengantin laki-laki Aceh (linto baroe) untuk menyerahkan bu gateng dan ranub gaca.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved