Gebyar PKA 8 2023

Perlombaan Boh Gaca PKA 8 Nagan Raya Mengukir Motif Pucok Reubong

Ukiran Pucok Reubong ini mengambarkan tentang kehidupan pasang pengantin yang akan terus berlanjut pada hubungan rumah tangganya

|
Penulis: Sahasnataini | Editor: Muliadi Gani
prohaba.co/Sahasnataini
Nagan Raya Boh Gaca Motif Pucok Rebong 

Upacara boh gaca dilakukan beberapa hari sebelum melangsungkan acara Duek Sandeng (bersanding di atas pelaminan), sekaligun dilakukan dengan prosesi adat peusijuk (ritual mendo’akan) sebagai simbol perpisahan antara mempelai wanita dan kelurgannya.

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 2023 sudah memasuki hari kelima sejak di buka pada Sabtu (4/11/2023) lalu.

Serangkaian perlombaan dalam memeriahkan event PKA ini pun terus berlangsung.

Boh gaca pun juga ikut diperlombakan dalam event PKA yang menjadi bagian dari budaya Aceh ini, perlombaan boh gaca ini pun sudah berlangsung 2 hari yang dimulai kemarin (7/112023) dan lanjutkan hari ini (8/112023).

Perlombaan boh gaca berlokasi di Museum Aceh, perlombaan boh gaca yang berlangsung pada hari Rabu (8/11/2023) ini diikuti oleh 15 peserta dari perwakilan kontingen Kabupaten/Kota seluruh Aceh dan terbagi menjadi dua sesi.

Baca juga: Lhokseumawe Ikut Lomba Boh Gaca di PKA, Begini Motif Ornamen Khasnya

Kabupaten Nagan Raya juga ikut menjadi peserta dalam perlombaan boh gaca tersebut.

Gambar yang diukir Kabupaten Nagan Raya menarik perhatian penonton yang datang untuk melihat perlombaan boh gaca tersebut.

Aja Mulia Istri ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Nagan Raya kepada Prohaba.co, mengkatan jika dalam perlomabaan boh gaca ini mereka mengambar ukiran pucok rebong dan pintu aceh yang menjadi khas Nagan Raya.

“Ukiran Pucok Reubong ini mengambarkan tentang kehidupan pasangan pengantin yang akan terus berlanjut pada hubungan rumah tangganya.”

Baca juga: Majelis Seniman Aceh Ikut Ramaikan PKA 8, Ini Agenda Mereka ke Depan

“Bambu dari seluruh bagian pohonnya itu memiliki makna bambu yang sejak usia dini bermanfaat yang dari kecil hingga seluruh bagian dari bambu harus memberikan makana kepada masyarakat, pertumbuhan dan daerah sekitar.” Kata Faisal A Qubsy sebagai ketua DKA Nagan Raya.

Proses penggilingan pun masih menggunakan cara tradisonal yaitu dengan menggunakan gilingan batu yang di atas batu tersebut dilapisi dengan tujuh kain dan satu lembar daun, yang bermakna tujuh lapis langit dan bumi menandakan keberkahan dalam kehidupan.

Tradisi Boh Gaca

Upacara Boh Gaca (menghias beberapa bagian tubuh wanita) adalah tradisi yang dilakukan turun-temurun sejak zaman dahulu dilakukan oleh masyarakat Nagan Raya hingga sekarang.

Upacara boh gaca dilakukan beberapa hari sebelum melangsungkan acara Duek Sandeng (bersanding di atas pelaminan), sekaligun dilakukan dengan prosesi adat peusijuk (ritual mendo’akan) sebagai simbol perpisahan antara mempelai wanita dan kelurgannya.

Baca juga: Ungguli Lawan-lawannya, Aceh Besar Juara Pertama Lomba Kayoh Jaloe di PKA– 8

Boh gaca juga dipercayai oleh masyarakat Nagan Raya akan memperkuat aura yang dipancarkan oleh pengangtin wanita ketika duek sandeng (duduk atas pelaminan).

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved