Gebyar PKA ke 8 2023

Mengenal Tradisi Manoe Pucok dari Abdya Dtampilkan pada PKA-8

Tradisi manoe pucok juga rencananya akan ikut ditampilkan untuk memeriahkan event PKA di anjungan Aceh Barat Daya di Taman Sulthanah Safiatuddim, Band

Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
pekankebudayaanaceh.com/MC/AS
Anjungan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) 

Manoe pucok merupakan tradisi yang sudah melekat dan dipraktekkan turun temurun di kalangan masyarakat Abdya. Saat tradisi sedang berlangsung, pihak keluarga dan pengantin duduk ditempat yang sudah disiapkan.

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki sebuah tradisi khusus begi pengantin yang hendak melaksanakan pesta pernikahan.

Tepat sehari sebelum dimulainya pesta, pengantin akan diberikan nasihat lewat tradisi manoe pucok.

Manoe pucok merupakan tradisi yang sudah melekat dan dipraktekkan turun temurun di kalangan masyarakat Abdya.

Saat tradisi sedang berlangsung, pihak keluarga dan pengantin duduk ditempat yang sudah disiapkan.

Salawatan terucap dari sanak famili secara bersahutan.

Pengantin mendapat wajangan dan nasihat-nasihat.

Suasana haru juga ikut menyelimuti dalam tradisi manoe pucok tersebut.

Baik dari pengantin maupun warga yang menonton, tak sedikit akhirnya meneteskan air mata, kemudian acara ini diakhiri dengan memandikan pengantin lalu diangkat ke dalam rumah.

Baca juga: Penyanyi Asal Aceh Nabila Taqiyyah Tampil di Acara Penutupan PKA-8

“Sebenarnya upacara manoe pucok ini dalam rangka semacam memberikan nasihat-nasihat untuk mengingatkan kepada pengantin yang memasuki masa pernikahan dan akan menjadi keluarga baru,” kata Wakil Kepala Sekretariat Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 Kontingen Abdya, Usmadi, Rabu 8 November 2023.

Bagi masyarakat di Abdya, tradisi manoe pucok menjadi menjadi momen sakral yang harus diikuti pengantin.

Upacara manoe pucok secara harfiah berarti manoe adalah mandi dan pucok yakni pucuk daun paling atas dari sebatang pohon kelapa.

Namun pucok dalam upacara ini bermakna perbuatan terakhir yang dilakukan oleh kedua orang tua pada anaknya dan ungkapan yang disimbolkan dalam pembersihan diri sebelum menempuh kehidupan yang baru.

Upacara manoe pucok ini umumnya melibatkan grup pemanoe pucok berjumlah delapan orang, terdiri dari seorang syahi dan tujuh orang aneuh syahi.

Tidak sembarang nasihat yang diberikan pada tradisi ini, ada kisah-kisah khusus yang dibacakan salah satunya tentang kesabaran Zainab ketika melepas anaknya Saidina Hasyem ke medan perang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved