Pengungsi Rohingya

Sempat Mendarat Ratusan Pengungsi Rohingya Juga Ditolak Oleh Warga Ulee Madon Aceh Utara

Warga tidak menerima kehadiran para pengungsi etnis Rohingya yang awalnya sempat mendarat di Pantai Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara

Editor: Muliadi Gani
Prohaba'co/Saiful Bahri
Pengungsi etnis Rohingya di Pantai Ulee Madon Aceh Utara dibawa kembali ke kapal mereka, Kamis (16/11/2023) malam. 

Saat mereka mendarat, warga sekitar langsung berdatangan dan sempat memberi nasi bungkus dan sejumlah dus air mineral. Namun tidak lama kemudian, mereka pun diminta untuk naik kapal kembali.

Laporan Saiful Bahri I Aceh Utara  

PROHABA.CO, LHOKSUKON - Nasib imigran Rohingya gelombang ketiga tidak semujur dua kapal lainnya.

Ratusan pengungsi yang tiba di Bireuen, Kamis pagi ditolak di mana-mana sehingga terpaksa melanjutkan perjalanan.

"Kesimpulan bersama masyarakat menolak kehadiran Rohingya ke daratan.

Warga tidak menerima kehadiran para pengungsi etnis Rohingya yang awalnya sempat mendarat di Pantai Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Kamis (16/11/23) malam,  mulai dinaikkan kembali ke dalam kapal yang sebelumnya mereka tumpangi. 

Dikutip Serambinewe.com, mulai pukul 20.40 WIB, para pengungsi Rohingya yang awalnya duduk melingkar, mulai dinaikan satu persatu oleh warga ke dalam boat kecil.

Saat jumlanya mencapai 20 orang, maka boat kecil tersebut membawa mereka ke kapalnya yang berada sekitar satu kilometer dari pinggir pantai.

Setelah itu, boat kecil kembali, dan warga juga membawa Rohingya lainnya yang masih di pantai menuju boat kecil.

Hingga pukul 21.20 WIB, proses membawa kembali para Rohingya ke laut masih berlangsung.

Sebelumnya, sekitar 200-an Rohingya sampai dengan Kamis (16/11/2023) malam  masih berada di tepi Pantai Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Baca juga: Waduh, Warga Jangka Bireuen Tolak Etnis Rohingya karena Sebelumnya Pernah Kabur

Sedangkan mereka mendarat di pantai Ulee Madon pada Kamis sore dengan menggunakan satu kapal kayu.

Saat mereka mendarat, warga sekitar langsung berdatangan dan sempat memberi nasi bungkus dan sejumlah dus air mineral.

Namun tidak lama kemudian, mereka pun diminta untuk naik kapal kembali.

Warga pun saat itu membuat jalur dengan tali rapia, sehingga mereka satu persatu- persatu untuk naik kapal.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved