Perang Palestina vs Israel
Israel Kembali Membombardir Palestina, Puluhan Orang dari Keluarga yang Sama Meninggal di Gaza
puluhan orang dari keluarga yang sama (Palestina) telah meninggal di kamp pengungsi Jabalia
Penulis: Dedek Sumarnim | Editor: Muliadi Gani

PROHABA.CO – Israel terus membombardir di Jalur Gaza, puluhan orang dari keluarga yang sama (Palestina) telah meninggal di kamp pengungsi Jabalia yang terkepung beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata diumumkan.
Kata Menteri Luar Negeri Palestina, ketika Israel terus membombardir Jalur Gaza yang terkepung beberapa jam setelah kesepakatan dicapai untuk gencatan senjata yang diperkirakan akan mulai berlaku pada Kamis.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki mengatakan dalam kunjungannya ke London pada Rabu bahwa 52 anggota satu keluarga terbunuh di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
“Baru tadi pagi dari keluarga Qadoura di Jabalia sudah 52 orang musnah total, tewas,” ujar Riyad Al-Maliki.
“Saya punya daftar namanya, 52 di antaranya.
Mereka meninggal seluruhnya dari kakek hingga cucu”. Imbuhnya.
Di Gaza selatan, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan bahwa serangan besar-besaran terus berlangsung pada Rabu menjelang jeda kemanusiaan.
“Daerah ini dianggap sebagai 'tempat aman' untuk mengungsi dari utara,” kata Tareq Abu Azzoum setelah serangan Israel banyak menyebabkan tempat tinggal di Khan Younis “hancur total”.
Baca juga: Solusi Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus di Bawah Pemerintahan Palestina
“Tetapi mereka mengalami tingkat pemboman yang sama dengan yang dilakukan Israel”.
Secara terpisah di Khan Younis, lebih dari 100 jenazah warga Palestina yang awalnya ditahan di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara, telah dikuburkan di kuburan massal.
Perjanjian antara Israel dan Hamas, kelompok bersenjata Palestina telah menguasai Gaza, hal ini terjadi setelah hampir tujuh minggu perang di wilayah yang terkepung itu.
Rincian penting dari perjanjian tersebut masih belum jelas, namun diperkirakan akan mencakup pembebasan 50 sandera sipil yang ditahan di Gaza, pembebasan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, dan penghentian permusuhan di Gaza selama empat hari.
Jeda ini diperkirakan bertepatan dengan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tempat yang terkepung.
Sekjen PBB Antonio Guterres menggambarkan perjanjian itu sebagai “langkah penting ke arah yang benar, namun menambahkan bahwa “masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengakhiri penderitaan ini”.
Kesepakatan tersebut, yang diharapkan mulai berlaku pada Kamis pagi, disambut baik oleh kelompok hak asasi manusia dan para pemimpin politik sebagai tanda potensi kemajuan menuju akhir pertempuran, yang dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan terhadap Israel selatan yang menewaskan sekitar 100 orang. 1.200 orang , menurut pejabat Israel.
Baca juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari, Bebaskan 50 Sandera
Palestina vs Israel
Jalur Gaza
Sekjen PBB
Kamp Pengungsian Jabalia
Bulan Sabit Merah
Palestina
Israel
Prohaba.co
Sebagai Bentuk Solidaritas untuk Gaza, Maladewa Tolak Turis Israel |
![]() |
---|
Bintang Bridgerton hingga Aktor India Ikut Bagikan Gambar All Eyes On Rafah di Medsos |
![]() |
---|
3. Masyarakat Gaza, Ketika Kehabisan Bahan Bakar, Tanah Liat Jadi Bahan untuk Memanggang Makanan |
|
---|
Warga Gaza Kehabisan Bahan Bakar, Oven Tanah Liat Jadi Bahan untuk Memanggang Makanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.