Perang Palestina vs Israel

Israel Kembali Membombardir Palestina, Puluhan Orang dari Keluarga yang Sama Meninggal di Gaza

puluhan orang dari keluarga yang sama (Palestina) telah meninggal di kamp pengungsi Jabalia

Penulis: Dedek Sumarnim | Editor: Muliadi Gani
zoom-inlihat foto Israel Kembali Membombardir Palestina, Puluhan Orang dari Keluarga yang Sama Meninggal di Gaza
[Mohammed Salem/Reuters]
Warga Palestina mengevakuasi korban serangan udara Israel di sebuah rumah di Khan Younis pada 22 November

PROHABA.CO – Israel terus membombardir di Jalur Gaza, puluhan orang dari keluarga yang sama (Palestina) telah meninggal di kamp pengungsi Jabalia yang terkepung beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata diumumkan.

Kata Menteri Luar Negeri Palestina, ketika Israel terus membombardir Jalur Gaza yang terkepung beberapa jam setelah kesepakatan dicapai untuk gencatan senjata yang diperkirakan akan mulai berlaku pada Kamis.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki mengatakan dalam kunjungannya ke London pada Rabu bahwa 52 anggota satu keluarga terbunuh di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

 “Baru tadi pagi dari keluarga Qadoura di Jabalia sudah 52 orang musnah total, tewas,” ujar Riyad Al-Maliki.

“Saya punya daftar namanya, 52 di antaranya. 

Mereka meninggal seluruhnya dari kakek hingga cucu”. Imbuhnya.

Di Gaza selatan, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan bahwa serangan besar-besaran terus berlangsung  pada Rabu menjelang jeda kemanusiaan.

“Daerah ini dianggap sebagai 'tempat aman' untuk mengungsi dari utara,” kata Tareq Abu Azzoum setelah serangan Israel banyak menyebabkan tempat tinggal di Khan Younis “hancur total”.

Baca juga: Solusi Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus di Bawah Pemerintahan Palestina

“Tetapi mereka mengalami tingkat pemboman yang sama dengan yang dilakukan Israel”.

Secara terpisah di Khan Younis, lebih dari 100 jenazah warga Palestina yang awalnya ditahan di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara, telah dikuburkan di kuburan massal.

Perjanjian antara Israel dan Hamas, kelompok bersenjata Palestina telah menguasai Gaza, hal ini terjadi setelah hampir tujuh minggu perang di wilayah yang terkepung itu.

Rincian penting dari perjanjian tersebut masih belum jelas, namun diperkirakan akan mencakup pembebasan 50 sandera sipil yang ditahan di Gaza, pembebasan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, dan penghentian permusuhan di Gaza selama empat hari. 

Jeda ini diperkirakan bertepatan dengan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tempat yang terkepung.

Sekjen PBB Antonio Guterres menggambarkan perjanjian itu sebagai “langkah penting ke arah yang benar, namun menambahkan bahwa “masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengakhiri penderitaan ini”.

Kesepakatan tersebut, yang diharapkan mulai berlaku pada Kamis pagi, disambut baik oleh kelompok hak asasi manusia dan para pemimpin politik sebagai tanda potensi kemajuan menuju akhir pertempuran, yang dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan terhadap Israel selatan yang menewaskan sekitar 100 orang. 1.200 orang , menurut pejabat Israel.

Baca juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari, Bebaskan 50 Sandera 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved