Konflik Palestina VS Israel

Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Dua Hari

Jeda kemanusiaan tersebut diperpanjang beberapa jam sebelum gencatan senjata yang sebelumnya disepakati selama 4 hari lamanya berakhir.

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: zainalarifin
Kenzo Tribouillard/AFP
Ribuan orang berkumpul di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki, untuk menyambut tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel. 

Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Dua Hari

PROHABA.CO, YERUSALEM - Kabar baik bagi warga Palestina dan seluruh masayarakat dunia dikarenakan gencatan senjata di wilayah konflik antara Hamas-Israel diperpanjang selama dua hari lamanya.

Jeda kemanusiaan tersebut diperpanjang beberapa jam sebelum gencatan senjata yang sebelumnya disepakati selama 4 hari lamanya berakhir.

"Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari yang dilansir dari X/Twitter pada Senin (27/11/2023).

Negara-negara yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata ini ialah Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Melansir dari Aljazeera, selama gencatan senjata dimulai, sebanyak 150 tahanan Palestina yang di tahan oleh Israel akn dibebaskan dan akan banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.

Sebagai imbalannya, pasukan perjuangan Hamas akan membebaskan 50 tawan sipil.

Ghazi Hamad, seorang pejabat Hamas, mengatakan dia berharap gencatan senjara dapat diperpanjang.

"itu (kemungkinan perpanjangan) tertulis dalam perjanjian, bahwa jika Hamas memberikan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak hari gencatan senjata," katanya kepada kantor berita Aljazeera.

“Kami kini sepakat untuk membebaskan lebih banyak sandera dan memperpanjang perjanjian selama dua hari.

Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat kami, khususnya masyarakat Gaza.

Saya berharap kita dapat memperpanjangnya hingga kita mencapai akhir perang ini.

Warga Palestina makan di luar, dikelilingi kehancuran akibat serangan udara Israel di desa Khuzaa, sebelah timur Khan Younis di selatan Jalur Gaza pada 27 November 2023.
Warga Palestina makan di luar, dikelilingi kehancuran akibat serangan udara Israel di desa Khuzaa, sebelah timur Khan Younis di selatan Jalur Gaza pada 27 November 2023. (AFP/SAID KHATIB)

Kami ingin mengakhiri perang. Kami berada dalam gencatan senjata sementara, namun kami berupaya untuk memperpanjangnya.

Ada banyak dukungan dari Qatar, Mesir dan banyak negara Barat untuk mengakhiri bencana ini,” tambah Hamad.

Sebanyak 39 tawanan Israel yang ditahan oleh hamas telah dibebaskan dan ditukar dengan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Hal tersebut merupakan hasil dari negosiasi paralel yang dipimpin oleh Qatar.

Semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel terus-menerus membom tanpa henti wilayah Gaza dan menyebabkan korban jiwa sebanyak hampir 15.000 orang lebih 6000 diantaranya adalah anak-anak, kata pejabat Palestina.

Nida Ibrahim dari Aljazeera melaporkan dari Ramallah , keluarga-keluarga di seluruh wilayah Palestina yang diduduki akan merasa lega dengan perpanjangan gencatan senjata tersebut.

Baca juga: Detik-detik Akhir Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sebelum Diambil Alih Secara Paksa Oleh Israel

Baca juga: Joe Biden Berharap Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang, 24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama

Baca juga: Tentara Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa di Gaza

"Ini adalah su,mber bantuan bagi banyak keluarga, tidak hanya keluarga para tahanan, tetapi juga orang-orang lain di Tepi Barat yang diduduki yang menyaksikan gambar-gambar horor dari Jalur Gaza yang terkepung.

“Kami tidak hanya mengacu pada pembunuhan dan anak-anak yang kehilangan nyawa, tetapi juga pada orang-orang yang mengungsi, mereka yang terluka, mereka yang kelaparan dan berada dalam situasi yang sangat sulit,” kata Nida Ibrahim.

Gedung Putih menyambut baik perpanjangan gencatan senjata dan berharap warga Amerika akan menjadi salah satu tawanan yang akan dibebaskan pada tahap pertukaran berikutnya.

Delapan hingga sembilan warga AS diyakini masih termasuk di antara mereka yang ditahan.

Sekjen PBB juga memuji perpanjangan waktu dua hari tersebut sebagai “secercah harapan dan rasa kemanusiaan” namun memperingatkan bahwa hal tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bantuan warga Palestina di Jalur Gaza.

“Saya sangat berharap bahwa hal ini akan memungkinkan kita untuk meningkatkan lebih banyak lagi bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza yang sangat menderita mengingat bahwa bahkan dengan jumlah waktu tambahan tersebut, tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan dramatis para pengungsi,” kata Guterres kepada wartawan.

Perpanjangan ini diumumkan ketika Hamas mengatakan mereka telah menerima daftar nama-nama tahanan yang akan dibebaskan pada Senin malam sebagai imbalan atas tawanan Israel, kata kelompok itu melalui saluran Telegramnya.

Daftar tersebut mencakup tiga tahanan perempuan dan 30 anak lainnya.

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah memberi tahu keluarga tentang identitas para tawanan yang akan dibebaskan pada Senin (27/11/2023).

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved