Pencabulan

Diduga Cabuli Sejumlah Santriwati, Rumah Seorang Guru Ngaji Dirusak Warga

Kemenag Kabupaten Purwakarta mengimbuh agar para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih pondok pesantren atau Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).

Penulis: Rizka Amanda | Editor: Muliadi Gani
Tribun Medan
Ilustrasi Pencabulan - Ibu Bekerja Jadi TKW, Pilu Gadis di Sleman Dicabuli Ayah dari SD hingga Lulus SMA, Bungkam Diancam 

PROHABA.CO - Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta mengimbau agar para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih pondok pesantren atau Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).

Pasalnya, diduga seorang guru ngaji di Purwakarta, Jawa Barat mencabuli sejumlah santriwatinya.

Karena adanya hal tersebut Kemenag Purwakarta pun turut menyoroti kasus dugaan pencabulan tersebut.

Kasus tersebut diungkap oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purwakarta, Hanif Hanafi.

Dirinya mengimbuh kepada para orang tua untuk harus memilih ponpen atau TPQ yang sudah memiliki surat izin mengajar.

Mengutip dari Tribunnews.com, hal tersebut karena pihak Kemenag tak bisa mengawasi secara langsung ponpes atau TPQ maupun tempat mengaji yang belum terdaftar, berbeda dengan yang sudah terdaftar.

"Kami tak bisa memonitoring atau mengawasi secara langsung TPQ atau tempat mengaji serta Pondok Pesantren yang tidak terdaftar,"

"Untuk itu, kami dari Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta terus menyosialisasikan dan mengajak kepada pengelola TPQ atau tempat mengaji serta Pondok Pesantren agar mengurus izin lembaga tersebut,"

"Sehingga jelas terdaftar di Kemenag," kata Hanif seperti dikutip dari Tribunjabar.id, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Polisi Limpahkan BB dan Tersangka Kasus Rudapaksa Santri ke Jaksa

Ia menyarankan orangtua selektif dalam memilih ponpes atau TPQ untuk mengantisipasi kejadian pelecehan seksual terjadi.

“Yang jelas, saran kami kepada orang tua yang akan menyekolahkan tambahan ilmu agama harus dikonfirmasi dulu.

Insyaallah setiap masjid ada TPQ, tapi kalau milik pribadi ya dipelajari lah, dia punya sanad atau tidak, maksudnya urutan ilmu gurunya siapa," ujar Hanif.

Diwartakan sebelumnya, seorang ustaz berinisial ON di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diduga mencabuli santriwatinya.

Warga dan keluarga korban yang geram pun mendatangi kediaman ON dan merusak rumahnya.

ON pun kabur setelah digeruduk sejumlah warga sejak Sabtu (9/12/2023) lalu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved