Konflik Palestina vs Israel

Serangan Israel di Gaza Tewaskan Jurnalis Al Jazeera Samer Abudaqa dan Wael Dahdouh Terluka

Juru kamera Samer Abudaqa dan koresponden Wael Dahdouh sedang melakukan peliputan di sekolah Farhana di Khan Younis ketika mereka terkena serangan

Editor: Muliadi Gani
AFP/SAID KHATIB
Asap mengepul di Rafah menyusul serangan udara Israel di kota selatan Jalur Gaza pada 1 Desember 2023, ketika pertempuran kembali terjadi tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas 

Namun, saat dia mencapai ambulans, petugas medis mengatakan mereka tidak dapat kembali ke lokasi serangan karena terlalu berbahaya.

"Upaya selanjutnya untuk mengoordinasikan jalur aman untuk mengirim penyelamat ke Abudaqa tertunda," kata Dahdouh.

Dia menambahkan bahwa satu ambulans yang mencoba menghubungi juru kamera diserang.

Banyak warga Palestina dari bagian tengah dan utara Gaza mencari perlindungan di Khan Younis sejak perang dimulai pada bulan Oktober.

Banyak dari mereka kini telah terdesak lebih jauh ke selatan menuju kota paling selatan di Jalur Gaza, Rafah, setelah Israel mengintensifkan operasi militernya di Khan Younis.

Serangan itu terjadi di tengah bentrokan sengit antara pejuang Palestina dan tentara Israel di lokasi-lokasi di Gaza.

Baca juga: Serangan Israel Tewaskan Jurnalis di Lebanon, HRW: Ini Merupakan Kejahatan Perang

Jurnalis Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa tewas dan rekannya Wael Dahdouh terluka
Jurnalis Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa tewas dan rekannya Wael Dahdouh terluka dalam serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan.

Warga melaporkan pertempuran di Shujayea, Sheikh Radwan, Zeitoun, Tuffah, dan Beit Hanoon di Gaza utara, di timur Maghazi di Gaza tengah dan di pinggiran tengah dan utara Khan Younis, menurut layanan berita Reuters.

Jaringan media Al Jazeera mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abudaqa di Gaza dan Belgia.

"Al Jazeera meminta pertanggungjawaban Israel karena secara sistematis menargetkan dan membunuh jurnalis Al Jazeera dan keluarga mereka," bunyi pernyataan tersebut.

"Dalam pengeboman hari ini di Khan Younis, pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal ke sebuah sekolah tempat warga sipil mencari perlindungan, yang mengakibatkan banyak korban jiwa," kata jaringan tersebut.

"Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari 5 jam, karena pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan," tambah pernyataan itu.

Wael Dahdouh kehilangan empat anggota keluarga

Pada akhir Oktober, Wael Dahdouh kehilangan empat anggota keluarganya dalam serangan udara Israel.

Keluarganya mencari perlindungan di kamp Nuseirat di pusat Gaza ketika rumah mereka dibom oleh pasukan Israel, menewaskan istrinya, Um Hamzah, putranya yang berusia 15 tahun, Mahmoud, dan putrinya yang berusia tujuh tahun, Sham, dan cucunya, Adam, yang meninggal di rumah sakit beberapa jam kemudian.

Baca juga: Tiga Jurnalis Meninggal Dalam Serangan Israel di Dekat Perbatasan Lebanon

Seruan penyelidikan independen

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved