Covid 19

JN.1, Covid Varian Baru Menyebar Pesat di Berbagai Negara

WHO menyatakan bahwa subvarian baru dari strain Omicron, JN.1 ini adalah variant of interest (varian yang diperhatikan) akibat penyebarannya

Editor: Muliadi Gani
Dok. Shutterstock
Ilustrasi Covid-19 

Pada umumnya, gejala Covid-19 varian ini sama seperti gejala yang dialami jika terinfeksi varian lain.

Berat ringannya gejala yang dialami pasien, bergantung pada kekebalan tubuh dan kondisi kesehatan, alih-alih pada varian virus yang mengunfeksi.

WHO menambahkan hingga kini bukti masih terbatas tentang bagaimana JN.1 mampu mengalahkan imunitas dari vaksin-vaksin yang ada.

Belum ada laporan orang lebih menderita sakit karena varian ini dibandingkan yang sebelum-sebelumnya.

WHO mengatakan, butuh lebih banyak lagi penelitian guna menganalisis dampak kesehatan yang ditimbulkan subvarian ini, mengingat jumlah negara yang melaporkan data pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit menurun secara dramatis.

Berikut saran dari WHO untuk mencegah infeksi dan penyakit parah:

- kenakan masker di tempat-tempat ramai dan tertutup menutup wajah;

- ketika batuk atau bersin bersihkan tangan secara rutin;

- terus perbarui vaksin Covid dan flu, terutama jika rentan tetap di rumah.

Penyebaran di Indonesia Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, ada dua kasus kematian terkait Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau, pada Desember 2023, salah satunya positif terinfeksi subvarian JN.1.

Baca juga: 273 Peserta PPG Gelombang Dua Tahun 2023 UBBG Lulus

“Salah satunya diperiksa subvariannya JN.1, tapi penyebab (meninggalnya) bukan Covid (melainkan) karena penyakit komorbid,” ujar Siti Nadia kepada BBC Indonesia.

Pasien yang dimaksud Siti Nadia adalah pasien laki-laki berinisial FV, 48 tahun, yang meninggal pada 18 Desember di RS Embung Fatimah, Batam.

Dia tambahkan bahwa pasien atas nama FV itu meninggal karena penyakit jantung dan saat dites Covid-19 hasilnya positif dengan subvarian JN.1

. Adapun pasien yang kedua adalah pria berinisial GNS, 77 tahun, yang meninggal pada 21 Desember di RS Elizabeth Lubuk Baja.

Siti Nadia mengkonfi rmasi GNS meninggal akibat sakit infeksi radang paru dan setelah dites Covid-19, positif dengan subvarian GE.1.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved