Berita Kriminal

Gegara Tak kerjakan Tugas, Seorang Oknum Guru Setrika Santri di Parepare, Punngunya Alami Luka Bakar

Korban berinisial MA (13), seorang santri di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh gurunya.

Editor: Muliadi Gani
ist
Kolase foto ilustrasi anak korban penganiayaan dan setrika. - Seorang santri di Kota Parepare menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh gurunya. Korban diduga disetrika di bagian punggungnya. 

PROHABA.CO - Nasib pilu dialami seorang santri di Parepare, Sulawesi Selatan.

Bagaimana tidak, Diduga gara-gara tidak mengerjakan tugas, punggungnya justru disetrika oleh oknum guru di pondok pesantren tersebut.

Korban berinisial MA (13), seorang santri di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh gurunya.

Korban diduga dianiaya dengan cara disetrika punggungnya hingga mengalami luka bakar.

Orang tua korban yang tak mengetahui kejadian itu lantas melapor kepada Polres Parepare.

Kapolres Parepare AKBP Arman Muis membenarkan adanya laporan tersebut.

"Kita telah menerima laporan dari warga terkait adanya indikasi penganiayaan yang dilakukan oleh pembinanya sendiri di pondoknya."

"Setelah mendapatkan laporan tersebut, kami langsung menyikapi secara serius kasus penganiayaan santri ini yang diduga dilakukan oknum pembinanya sendiri," kata Arman saat dilansir TribunParepare.com, Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Bocah di Simalungun Disetrika Tantenya, Korban Alami Luka Serius

Baca juga: PRT asal Indonesia Disiksa di Malaysia, Disetrika dan Disiram Air Panas

Baca juga: Kenalan Lewat OMI, Siswi SMK di Meulaboh Dirudapaksa 2 Pria dalam Mobil

Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Parepare.

"Saat ini, korban juga telah mendapatkan penanganan medis dan semoga korban cepat pulih dan proses penyidikan dapat berjalan lancar," tambahnya.

Sementara itu, ayah korban, Salahuddin, mengungkapkan penyebab anaknya mendapat penganiayaan tersebut.

Menurutnya, MA dianiaya lantaran tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh sang guru.

"Kejadiannya pada Rabu kemarin. Korban mengaku disetrika karena ada pelajaran yang tidak dikerjakan," ujarnya, Jumat (26/1/2024), dikutip dari Kompas.com.

Salahuddin menangis saat melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Sambil mengusap air matanya, Salahuddin terisak di depan polisi.

"Siapa yang tidak tersayat, Pak. Anak saya disetrika sudah seperti penyiksaan zaman perang."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved