Pemilu 2024

Tak Ada Program Khusus dari Pemerintah, Kemenkes Beri Perhatian Serius untuk Caleg Gagal di Pemilu

Pemerintah tidak memberikan program khusus untuk penanganan calon anggota legislatif (caleg) yang stress akibat gagal mendulang suara pada Pemilu 2024

Editor: Jamaluddin
DOK HUMAS KEMENKES
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi. 

Namun demikian, menurutnya, pelayanan kesehatan bagi caleg gagal tetap menjadi perhatian serius Kemenkes.

PROHABA.CO, JAKARTA - Pemerintah tidak memberikan program khusus untuk penanganan calon anggota legislatif (caleg) yang stress akibat gagal mendulang suara pada Pemilu 2024 lalu.

Caleg gagal dan mengalami gangguan kejiwaan akan ditangani di level faskes.

“Kalau layanan kesehatan jiwa ini disediakan masing-masing layanan kesehatan tidak ada program khusus dari Kemenkes,” ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid, kepada Tribun Network, Senin (26/2/2024).

Namun demikian, menurutnya, pelayanan kesehatan bagi caleg gagal tetap menjadi perhatian serius Kemenkes.

“Jadi penanganan hanya di level faskes (mulai dari klinik kecil hingga rumah sakit yang besar dengan fasilitas yang lengkap-red),” tegas Nadia.

Dia menyampaikan penyebab stress yang terjadi caleg atau individu tidak bisa diprediksi.

Yang jelas, sambung Nadia, begitu daya tahannya rapuh, konsep dalam diri seseorang terjadi suatu gejolak antara cita-cita dan harapan, lalu realitas tak terpenuhi.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan, Obrin Parulian, menyebutkan, penanganan caleg yang stres akibat kalah dalam pemilu dilakukan ketika sudah mendaftar.

Obrin menerangkan, level screening kejiwaan untuk caleg lebih tinggi dari anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

“Ketika seseorang mau mencalonkan dalam pemilu ada pemeriksaan kesehatan di sana sudah ada screening kejiwaan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, semua yang sudah mendapat sertifikat atau surat keterangan sehat sebetulnya sudah dinyatakan sehat jasmani dan rohani.

Pihaknya tetap menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seandainya terjadi caleg stress.

“Ada beberapa rumah sakit spesifik khusus jiwa dan rumah sakit sudah kita siapkan meskipun ini bukan sesuatu yang kita harapkan, tapi ini seandainya jika harus ada yang dirawat,” tutur Obrin dikutip dari Tribun Network.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes, Nida Rohmawati, menerangkan, puskesmas yang menjadi tempat rujukan sudah memiliki fasilitas pertolongan pertama pada luka psikologis (P3LP).

Di sisi lain, Kemenkes menyiapkan layanan konsultasi untuk mengatasi adanya caleg yang stress karena kalah pemilu.

“Sekarang kita siapkan saat penyelenggaraan, setelah penyelenggaraan kita siapkan lagi jika ada orang-orang yang membutuhkan P3LP,” ucapnya.

Berpikir Positif

Caleg gagal dalam Pemilu 2024 rentan mengalami masalah kejiwaan.

Praktisi Kesehatan, dr Ngabila Salama, membagikan beberapa tips agar hal ini tidak terjadi.

“Ketika ditanya saat ini kondisi harap-harap cemas menunggu hasil akhir, bahkan ada yang pasrah? Mekanisme paling sama kita lakukan paling mudah adalah berpikiran positif dan beribadah,” ungkapnya dikutip dari Tribun Network.

Kedua, setiap orang punya cara soft healing masing-masing.

Maka, lakukan sesuatu yang membuat diri merasa lebih baik.

“Saya ingin sarankan lakukan apa yang membuat kita merasa senang, lebih baik kondisinya secara fisik dan mental.

Lakukan apa saja akan membuat mental kita menjadi lebih baik,” tambahnya.

Ketiga, setelah berusaha, serahkan segalanya pada yang maha kuasa.

“Sebagai manusia selain ikhtiar, memasrahkan hasilnya pada yang di atas.

Tentu perlu beribadah.

Curhat terbaik dengan yang maha kuasa,” imbuhnya.

Terakhir, jika seluruh upaya ini belum membuat diri membaik, maka jangan ragu datang ke psikolog atau psikiater.

“Datang psikolog, konsultasi, sharing, itu akan self terapi.

Pada kondisi berat akan dikombinasikan konseling berkala dan obat dengan dosis kecil,” tutupnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved