Konflik Palestina vs Israel
2.000 Staf Medis di Gaza Utara Hadapi Kelaparan Sulit Dapat Makanan Untuk Sahur
Lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di rumah sakit di Gaza utara sangat membutuhkan makanan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
PROHABA.CO, GAZA - Lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di rumah sakit di Gaza utara sangat membutuhkan makanan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Staf memulai Ramadhan tanpa sahur atau berbuka puasa, dalam pernyataan lanjutan kementerian.
Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari warga Palestina yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengumumkan sedikitnya 2.000 petugas media di Jalur Gaza Utara memulai Ramadhan tanpa makan sahur atau berbuka puasa.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra mengatakan bahwa tim medis bekerja sepanjang waktu di Gaza Utara dan tidak memiliki makanan.
"Kondisi tubuh tim medis di Gaza utara telah memburuk akibat kurangnya makanan.
Lebih dari 2.000 petugas medis di Gaza Utara memulai Ramadhan tanpa makan sahur atau berbuka puasa," jelasnya, sebagaimana dilansir Middle East Monitor pada Senin (11/3/2023).
Ashraf pun meminta organisasi internasional dan organisasi bantuan untuk menyediakan makanan siap saji agar tim medis dapat lebih optimal menjalankan tugas mereka.
Bulan Ramadhan tahun ini datang ketika perang Israel di Jalur Gaza berlanjut hingga hari ke-160.
Sebagai akibat dari pembatasan Israel, penduduk Gaza, terutama di Kota Gaza dan gubernuran utara, berada di ambang kelaparan.
Mereka menghadapi kelangkaan pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang parah.
Baca juga: Israel Hancurkan Gaza melalui Taktik Kelaparan Sebut Pakar PBB, Warga Israel Dukung Palestina
Baca juga: Cegah Warga Palestina Tarawih saat Ramadhan, Israel Pasang Kawat Berduri di Sekitar Masjid Al-Aqsa
Baca juga: Petugas Medis Kuburkan 111 Jenazah Tanpa Nama dalam Satu Liang di Khan Yunis, Sempat Disita Israel
Anak banyak terbunuh
Sementara itu, Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan, lebih banyak anak dilaporkan terbunuh dalam perang Gaza dibandingkan dengan empat tahun konfl ik di seluruh dunia.
"Mengejutkan. Jumlah anak yang dilaporkan terbunuh hanya dalam waktu empat bulan di Gaza lebih banyak dari jumlah anak yang terbunuh dalam empat tahun perang di seluruh dunia jika digabungkan," kata Philippe Lazzarini di media sosial X pada Selasa (12/3/2024).
Unggahannya merujuk pada angka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan bahwa 12.193 anak telah terbunuh dalam konfl ik di seluruh dunia antara tahun 2019 dan 2022.
Badai Pasir dan Kebakaran Landa Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok |
![]() |
---|
Kebakaran Hutan Hebat di Israel, Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Israel Melakukan Pengusiran Paksa, Warga Pengungsi Di Tepi Barat Menghadapi Ketidakjelasan kehidupan |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza, Rencana Kirim Pasukan ke Gaza |
![]() |
---|
Hamas Bebaskan 3 Sandera, Israel Lepaskan 90 Tahanan Palestina, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.