Berita Kriminal

Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Lampung Utara oleh 10 Pria, Begini Tanggapan Perkumpulan Damar

Memang penyebabnya bisa dimungkinkan dan itu memang sering terjadi, jika si pelaku mengkonsumsi video-video porno yang memang bukan usianya.

Editor: Muliadi Gani
Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi
Para pelaku rudapaksa siswi SMP saat ekspose di Polres Lampung Utara. 

PROHABA.CO -  Polres Lampung Utara, mengungkapkan kronologi kasus siswi SMP di Kabupaten Lampung Utara dirudapaksa.

Kasus ini sudah ditangani Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPA) Kabupaten Lampung Utara, melakukan pendampingan assesmen terhadap siswi SMP korban rudapaksa 10 laki-laki di Lampung Utara, Lampung.

Hal ini dilakukan karena korban mengalami trauma pasca kejadian yang menimpanya tersebut.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Damar, Eka Tiara Chandrananda turut menanggapi kasus rudapaksa siswi SMP di Lampung Utara. 

Sebelumnya publik dihebohkan dengan kasus siswi SMP di Lampung Utara dirudapaksa secara bergilir oleh 10 orang pria. 

Terkait insiden mengenaskan tersebut, Eka Tiara Chandrananda menegaskan sang korban bukanlah sumber penyebabnya.

"Sebenarnya kekerasan terhadap perempuan khususnya kekerasan seksual, itu terjadi karena laki-laki tidak mampu menahan gejolak seksualnya," kata dia saat dihubungi Tribun Lampung, Rabu (13/3/2024).

"Yang kedua, bahwa masyarakat itu sering melihat bahwa perempuan itu sebagai objek, ini konsep yang salah.

Perempuan itu punya dirinya sendiri, dia bukan milik laki-laki, dia bukan milik orang lain," sambungnya.

"Sebenarnya, jadi hal yang kompleks, ketika melihat hal ini dari sudut pelaku yang notabene masih banyak yang dibawah umur.

Memang penyebabnya bisa dimungkinkan dan itu memang sering terjadi, jika si pelaku mengkonsumsi video-video porno yang memang bukan usianya.

Sehingga memang memicu itu bisa dimungkinkan terjadi," ucap dia. 

Baca juga: Seorang Ayah di Lampung Tega Rudapaksa Anak Kandung Sejak Oktober 2023, Dilakukan saat Istri Bekerja

"Selain itu, yang sangat disayangkan, minimnya peran orang tua.

Peran orang tua itu sangat penting sebenarnya, untuk memberikan edukasi pendidikan yang baik untuk anaknya, dan ditambah lagi minimnya informasi, dalam menggunakan media sosial,"

"Jadi memang dunia digital sekarang sudah berkembang dengan pesat, jadi memang harus sangat bijak, jangan menjadi ruang yang negatif tapi ruang positif untuk belajar khususnya bagi anak-anak,"

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved