Pemilu Meksiko
Pemilu Berdarah di Meksiko, Calon Wali Kota dan Kandidat Dewan Dibunuh pada Hari Pertama Kampanye
Seorang calon wali kota dan seorang kandidat dewan kota di Meksiko, dibunuh pada hari pertama kampanye mereka.
Korban tersebar di antara semua partai politik, tapi pembunuhan paling sering menargetkan kandidat yang menantang petahana.
PROHABA.CO, MEXICO CITY - Seorang calon wali kota dan seorang kandidat dewan kota di Meksiko, dibunuh pada hari pertama kampanye mereka.
Calon wali kota yang terbunuh itu Bertha Gisela Gaytan.
Sementara kandidat dewan kota yang juga dibunuh pada hari yang sama Bernama Adrian Guerrero.
Ia ditembak di sebuah kota di luar Kota Celaya, di mana Bertha mencalonkan diri sebagai kandidat wali kota.
Dengan kejadian tersebut, kawasan itu boleh dikatakan sebagai kota paling kejam di Meksiko.
Untuk diketahui, pemilihan umum (pemilu) di Meksiko akan berlangsung pada 2 Juni mendatang.
Dikutip dari Kompas.com, insiden ini menambah jumlah korban tewas dan menurut para ahli jadi pemilu paling berdarah sepanjang sejarah negara.
Bertha Gisela Gaytan mencalonkan diri sebagai kandidat wali kota dari Partai Morena, partai yang berkuasa di Meksiko.
Dilansir dari Guardian, sebuah video di media sosial menunjukkan sekelompok aktivis dan pendukung Morena sedang berjalan di jalanan sebelum suara tembakan terdengar.
Adrian Guerrero, seorang kandidat dari Partai Morena untuk dewan kota, juga dilaporkan terbunuh dalam serangan tersebut.
Ini adalah pembunuhan terbaru menjelang pemilihan umum pada 2 Juni mendatang.
Dengan kasus terbaru ini, setidaknya ada 22 kandidat wali kota di Meksiko yang dibunuh sejak September 2023 lalu.
Hal ini mencerminkan jumlah pemilih yang akan menjadi yang terbesar di Meksiko.
Mereka akan menentukan penerus presiden, Andres Manuel López Obrador, serta lebih dari 20.000 jabatan di tingkat federal, negara bagian, dan kotamadya.
Celaya berada di Kota Guanajuato, yang sering mengalami lebih banyak pembunuhan dibandingk negara bagian lain di Meksiko.
Enam puluh polisi juga terbunuh di negara bagian ini sepanjang tahun 2023 lalu.
Kekerasan tersebut mencerminkan perebutan wilayah dan bisnis di antara berbagai kelompok kejahatan terorganisir.
Hanya beberapa jam sebelum kematiannya, Gaytan mengadakan konferensi pers di mana ia menyampaikan usulannya untuk memerangi korupsi dan meningkatkan keamanan di Celaya.
Menurut Data Civica, sebuah organisasi penelitian yang melacak kekerasan politik, sekitar delapan dari setiap 10 serangan dan pembunuhan terjadi di tingkat kotamadya.
"Di sinilah kejahatan terorganisir dapat memiliki kontrol teritorial yang lebih besar," kata Itxaro Arteta, dari Data Cívica.
"Pemerintah kota mengontrol anggaran daerah dan polisi, apakah polisi melakukan semua yang seharusnya mereka lakukan, atau membiarkan hal-hal tertentu terjadi," tambahnya.
Korban tersebar di antara semua partai politik, tapi pembunuhan paling sering menargetkan kandidat yang menantang petahana.
Sebuah analisis serangan selama pemilu 2021 menemukan bahwa hal ini terjadi pada 25 dari 32 kasus pembunuhan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Calon Wali Kota di Meksiko Dibunuh pada Hari Pertama Kampanye",
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.