Iran vs Israel
Israel Kewalahan Tangkal Drone dan Rudal Iran, AS Akan Kumpulkan Sekutu
Dalam serangan itu, Iran setidaknya meluncurkan 200 rudal dan drone ke arah Israel yang sebagian besar diklaim berhasil dijatuhkan.
Pasukan AS di seluruh wilayah diposisikan untuk memberikan dukungan defensif kepada Israel sebelum serangan tersebut dan AS bermaksud untuk mencegat sebanyak mungkin peluncuran tersebut.
PROHABA.CO – Kawasan Timur Tengah makin panas setelah Iran meluncurkan roket ke Israel pada Sabtu (13/4/2024).
Serangan itu sebagai balasan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu.
Dalam serangan itu, Iran setidaknya meluncurkan 200 rudal dan drone ke arah Israel yang sebagian besar diklaim berhasil dijatuhkan.
Namun Israel sangat kewalahan menangkal serangan tersebut.
Segenap sistem pertahanan Iron Dome bekerja keras menembaki drone dan roket-roket yang menyerang negeri itu.
Dikutip dari Tribunnews.com, menurut militer Israel, sebagian besar rudal dicegat di luar wilayah Israel oleh sistem pertahanan udara mereka.
Laporan layanan darurat Israel mengutip Edition CNN, Minggu (14/4/2024), saat ini belum ada laporan mengenai korban luka akibat serangan Iran tersebut.
Sistem Pertahanan Udara Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah juga mencegat beberapa drone Iran.
Presiden AS, Joe Biden, yang bertemu dengan tim keamanan nasionalnya di Washington pada Sabtu (13/4/2024), dalam sebuah postingan di media sosial mengatakan, komitmen AS terhadap keamanan Israel dari ancaman Iran sangat kuat.
Menyusul serangan Iran, kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon juga meluncurkan lusinan roket ke Israel.
Menurut juru bicara militer Israel, lebih dari 55 roket sudah ditembakkan dari Lebanon ke Israel dalam satu jam terakhir.
Hal ini terjadi setelah sekitar 40 roket ditembakkan ke Israel dari Lebanon Selatan pada Jumat (12/4/2024).
Hal itu sesuai dengan laporan dari Pasukan Pertahanan Israel.
Hizbullah mengatakan mereka sudah menembakkan roket ke posisi artileri Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel baru-baru ini dan untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza.
Sebagai informasi, sejak dimulainya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, perselisihan Israel dengan Hizbullah semakin meningkat di perbatasan selatan Lebanon dengan Israel.
Hizbullah--kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran--mempunyai wilayah operasi utama di sana.
Hizbullah juga sering menembakkan rudal ke Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu dan Israel membalasnya, termasuk serangan udara.
Israel sudah memerintahkan evakuasi masyarakat di sepanjang perbatasan Lebanon.
Selama serangan terjadi, sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan di Israel Tengah untuk mencegat rudal yang ditembakkan dari Iran pada Minggu (14/4/2024) pagi.
Gelombang serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel diduga sudah mereda.
Menurut dua pejabat AS, serangan itu berlangsung sekitar lima jam.
Komando Front Dalam Negeri Israel pada Minggu (14/4/2024) pagi membatalkan permintaannya agar warga tetap berada di dekat tempat penampungan.
Hal ini menjadi sebuah indikasi bahwa militer Israel yakin ancaman serangan yang akan datang itu sudah berlalu.
AS bersama Israel, memantau rentetan serangan drone dan rudal yang dimulai Sabtu (13/4/2024) malam dan berlanjut hingga Minggu (14/4/2024) dini hari.
Menurut para pejabat, jumlah peluncuran tampaknya menurun pada Minggu (14/4/2024) dini hari.
Pasukan AS di seluruh wilayah diposisikan untuk memberikan dukungan defensif kepada Israel sebelum serangan tersebut dan AS bermaksud untuk mencegat sebanyak mungkin peluncuran tersebut.
Pasukan AS mencegat sejumlah drone yang ditujukan untuk Israel sebagai bagian dari upaya pertahanan terkoordinasi dan Washington tetap waspada terhadap potensi aktivitas lebih lanjut.
Meski jumlah peluncuran drone dan rudal Iran sudah menurun, proksi Iran dan Hizbullah di Lebanon, menembakkan rentetan roket ke Israel Utara pada Minggu (14/4/2024) pagi.
Israel Klaim Alami Rusak Ringan
Ledakan dan sirene serangan udara terdengar di seluruh Israel dan Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (14/4/2024) pagi, setelah Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke arah Israel, dalam sebuah serangan yang menandai peningkatan besar konflik di Timur Tengah.
Di Washington, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pasukan AS sudah membantu Israel menjatuhkan “hampir semua” drone dan rudal, serta berjanji untuk mengumpulkan sekutu guna mengembangkan tanggapan terpadu.
Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan, lebih dari 200 proyektil diluncurkan oleh Iran, dan “sebagian besar” di antaranya berhasil dicegat atau ditembak jatuh di luar perbatasan Israel.
Para pejabat melaporkan kerusakan ringan pada pangkalan militer di Israel selatan dan seorang anak berusia 10 tahun berada dalam kondisi kritis.
“Kami akan melakukan apa pun yang kami perlukan, segalanya, untuk membela negara Israel,” kata Hagari.
Para pejabat Israel mengatakan, ini adalah pertama kalinya Iran melancarkan serangan terhadap Israel dari wilayah Iran
Menurut seorang pejabat pertahanan AS, pasukan AS di wilayah tersebut aktif menembak jatuh drone.
Selain itu, intersepsi oleh sistem pertahanan anti-rudal Israel menerangi langit di wilayah padat penduduk termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
Layanan medis darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan bahwa seorang anak berusia 10 tahun terkena pecahan peluru di bagian kepala di daerah Arad, sebuah kota dekat tepi barat daya Laut Mati.
Paramedis juga merawat sekitar 20 orang yang menderita kecemasan atau cedera ringan yang dialami saat mencari perlindungan.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah Iran, Korps Garda Revolusi Islam Iran menggambarkan serangan itu sebagai “operasi militer skala besar” terhadap berbagai sasaran di Israel.
Dalam sebuah postingan di situs media sosial X, misi tetap Iran untuk PBB menulis bahwa serangan tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan terhadap konsulat dan “masalah tersebut dapat dianggap selesai.”
“Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” tulis pernyataan itu.
“Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan AS HARUS MENJAUHINYA!” demikian bunyi lain pernyataan tersebut.
Militer AS terlibat langsung dalam respons tersebut.
“Sesuai dengan komitmen kuat kami terhadap keamanan Israel, pasukan AS di wilayah tersebut terus menembak jatuh pesawat tanpa awak (drone) yang diluncurkan Iran yang menargetkan Israel.
Pasukan kami tetap siap untuk memberikan dukungan pertahanan tambahan dan melindungi pasukan AS yang beroperasi di wilayah tersebut,” kata pejabat tersebut. (Tribunnews.com/Lita Febriani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Kewalahan Tangkal 200 Drone dan Rudal Iran, AS Akan Kumpulkan Sekutu,
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
40 Warga Palestina Dilaporkan Tewas di Tengah Gencatan Senjata Iran dan Israel |
![]() |
---|
Donald Trump: Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata, Semua Pihak Tahan Diri |
![]() |
---|
Balas Serangan, Iran Tembakkan Rudal ke Pangkalan AS di Qatar dan Irak, Harga Minyak Melejit |
![]() |
---|
Iran Luncurkan Rudal ke Israel sebagai Serangan Balasan, Tel Aviv dan Haifa Rusak Parah |
![]() |
---|
Serangan Terbaru Iran Hantam Tel Aviv dan Haifa, Puluhan Terluka, 10.000 Orang Mengungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.