Berita Kriminal

Bocah 5 Tahun di Cengkareng jadi Korban Pelecehan Pamannya, Korban Trauma dan Kesakitan saat BAB

Seorang bocah perempuan berinisial N (5) di Cengkareng, Jakarta Barat menjadi korban pemerkosaan oleh pamannya sendiri. 

Editor: Muliadi Gani
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Bocah 5 Tahun di Cengkareng jadi Korban Pelecehan Pamannya, Korban Trauma dan Kesakitan saat BAB 

Hal itu sebagaimana disampaikan bibi korban, Nurhayati, saat ditemui di rumahnya, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2024).

"Pas BAB itu anak berdarah. (Ditanya ke N) 'kenapa berdarah?' Namanya anak, enggak tahu ya nangis doang," kata Nurhayati.

"Tahunya dari ibu saya (nenek N), katanya diituin (dilecehkan) sama E, saya kesal dong, panik, udah samperin aja (pelaku) ke tempat kerjanya, karena kalau telat sedikit nanti kabur," imbuhnya.

Disebutkan Nurhayati, N memang kerap menginap di rumah pelaku yang tak jauh dari lokasi rumahnya.

Pasalnya, E merupakan paman korban yang juga kerap menjemputnya kala sedang bermain dengan teman-temannya.

"Sering nginap di sana sama uyutnya. Kan udah dilarang sama neneknya sebelumnya (ke ibunya), 'Anaknya jangan sering nginep di sana, namanya si E kan bujangan, takut'," jelas Nurhayati.

Baca juga: Pria Yang Hamili Anak Dibawah Umur Jadi Tersangka, Kasus Pembuang Mayat Bayi di Nagan Raya

Baca juga: Cabuli Anak Kandung Sendiri, Tenaga Honores Damkar Jaktim Ditangkap

Rupanya ketakutan itu benar-benar terjadi.

Beberapa kali N mengeluh sakit pada saat BAB, bahkan hingga mengeluarkan darah.

Sampai puncaknya, lanjut dia, N menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada ayahnya sendiri.

Dari situlah, borok E terbongkar hingga ia resmi ditangkap dan dipolisikan, Selasa (16/4/2024) lalu.

"Kemarin kejadian pas digerebek (rumah E), dia BAB juga di kamar mandi ngejerit sakit, pas ada ayahnya lagi libur kerja," ungkap N.

"Ditanyain ayahnya kenapa?

'Sakit yah belakang aku sakit', pas dilihat, ngaku anaknya 'Aku diinin yah sama om'," lanjutnya.

Usai mendengar kenyataan pahit itu, kata Nurhayati, kedua orangtua N pun menangis histeris.

Kala itu, Nur bersama suaminya mencoba membantu korban dengan cara menghampiri rumah pelaku dan menanyakan hal tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved