Helikopter Presiden Iran Jatuh

Mengenal Helikopter Bell 212 Jatuh saat Bawa Presiden Iran,Suku Cadang Bisa Jadi Faktor Kecelakaan

Helikopter Bell 212 yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di desa Tavil, Provinsi Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024). Helikopter Bell 212

|
Editor: Muliadi Gani
AFP/X @HolyPalestine
Bagaimana sejarah Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi? Diketahui, helikopter Raisi jatuh di Tavil, Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024). 

Bell 212 yang ditumpangi Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdolahhian, serta tujuh orang lainnya, dikonfigurasi untuk mengangkut orang-orang penting, termasuk pejabat pemerintahan.

Bell 212 digunakan di banyak negara, baik militer maupun organisasi non-militer.

Contoh organisasi non-militer yang menggunakan Bell 212 adalah Penjaga Pantai Jepang; lembaga penegak hukum dan pemadam kebakaran di AS; serta polisi nasional Thailand.

Tidak jelas berapa banyak Bell 212 yang digunakan pemerintahan Iran, tetapi angkatan udara dan angkatan lautnya memiliki total 10 helikopter, menurut direktori Angkatan Udara Dunia 2024 FlightGlobal.

Selain jatuhnya helikopter Raisi, kecelakaan fatal Bell 212 juga pernah terjadi pada September 2023.

Saat itu, sebuah pesawat milik swasta jatuh di lepas pantai Uni Emirat Arab, menurut Flight Safety Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada keselamatan penerbangan.

Baca juga: Benarkah Israel di Balik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran? Ini Kata Eks Penasihat Keamanan Israel

Masalah Suku Cadang Diduga Turut Jadi Faktor Jatuhnya Helikopter Raisi

Analis militer CNN, Cedric Leighton, mengungkapkan kesulitan mendapatkan suku cadang Bell 212 diyakini menjadi faktor penyebab kecelakaan yang menimpa Raisi dan delapan orang lainnya.

"Helikopter ini pertama kali diperkenalkan pada periode pemerintahan Shah di tahun 1976 dalam bentuk komersial.

"Sebelumnya, juga sudah ada di militer AS. Jadi Bell 212 sudah ada sejak akhir 1960-an," jelas pensiunan kolonel Angkatan Udara AS ini.

"Jadi (mendapatkan) suku cadang (untuk servis pembaharuan) pasti akan menjadi masalah bagi Iran," imbuhnya.

Lebih lanjut, Leighton menuturkan, kesulitan memperoleh suku cadang itu bisa menjadi salah satu penyebab helikopter Raisi mengalami kecelakaan.

Pasalnya, rutinitas mengganti suku cadang bisa mempengaruhi kondisi helikopter itu sendiri.

"Dalam kasus khusus ini, saya pikir banyak penyebabnya.

(Karena) suku cadang, karena sanksi, ditambah cuaca yang sangat buruk selama beberapa hari terakhir di wilayah barat laut Iran."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved