Konflik Palestina vs Israel

Israel Pakai Bom Canggih Buatan AS dalam Ledakan Kamp Pengungsian di Rafah, Ini Buktinya

Bukti-bukti itu telah ada. Pecahan-pecahan SDB GBU-39, sebuah amunisi presisi berdiameter kecil seberat 250 pon, ditemukan di dekat lokasi serangan

Editor: Muliadi Gani
tangkapan layar Al Jazeera
Kamp pengungsi di Rafah dibakar oleh tentara Israel melalui pengebomban. Kebakaran berkobar menyusul serangan Israel terhadap tenda kamp pengungsi Palestina di Rafah.  

PROHABA.CO - Zionis Israel melakukan serangan udara mengerikan telah mengubah kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina, menjadi lautan api.

Empat pakar senjata mengungkap serangan yang menewaskan puluhan warga Palestina itu menggunakan SDB GBU-39, bom canggih buatan Amerika Serikat (AS).

Para pakar tersebut telah meninjau bukti-bukti visual terkait penilaian mereka.

Bukti-bukti itu telah ada. Pecahan-pecahan SDB GBU-39, sebuah amunisi presisi berdiameter kecil seberat 250 pon, ditemukan di dekat lokasi serangan di sebuah kamp pengungsi di Rafah.

Para saksi menggambarkan suara pesawat di atas dan ledakan berturut-turut “mengguncang seluruh kota".

Bom yang digunakan dalam serangan udara Israel yang menewaskan sedikitnya 45 orang di Rafah pada Minggu (26/5/2024) diproduksi di Amerika Serikat, kata laporan The New York Times (NYT).

Para ahli yang dikutip outlet berita tersebut menganalisis bukti visual serangan tersebut dan menyimpulkan kalau "puing-puing amunisi yang terekam di lokasi serangan keesokan harinya adalah sisa-sisa dari amunisi GBU-39.

GBU-39 adalah bom yang dirancang dan diproduksi di Amerika Serikat.

Seperti yang ditekankan NYT, para pejabat AS memang telah menekan Israel untuk menggunakan lebih banyak GBU-39, yang menurut mereka dapat mengurangi korban sipil.

NYT mengatakan bahwa kode pengenal unik yang menghubungkan senjata tersebut dengan produsen ruang angkasa yang berbasis di Colorado terlihat dalam video yang menunjukkan pecahan amunisi.

Baca juga: Detik-detik Israel Bombardir Tenda-tenda Pengungsi Rafah

Trevor Ball, mantan teknisi penjinak bom tentara AS dan salah satu ahli yang dikutip dalam artikel NYT, mengidentifikasi senjata tersebut dalam postingannya di X (sebelumnya Twitter).

NYT juga mengutip Wes J. Bryant, pensiunan sersan utama Angkatan Udara Amerika yang bertugas di satuan tugas yang kritis terhadap penggunaan senjata Israel di Gaza, mengatakan bahwa dia sering menjatuhkan banyak bom GBU-39 selama dinas militernya.

Dia menyebut serangan di Rafah itu bermasalah dan mengindikasikan “terus menerus menargetkan kelalaian, "baik keengganan atau ketidakmampuan untuk secara efektif melindungi warga sipil.”

Karakteristik Bom GBU-39B

Mengutip laman air force military, bom Diameter Kecil GBU-39B, atau Small Diameter Bomb (SDB), adalah amunisi berpemandu kelas 250 pon atau sekitar 113 kilogram yang dapat digunakan dalam berbagai cuaca, siang atau malam.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved