Polwan Bakar Suami

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto Mulai Terkuak, Begini Penjelasan Kabid Humas Polda Jatim

Teka-teka motif yang melatarbelakangi polwan di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), berinisial Briptu FN (28), yang tega membakar suaminya mulai terkuak.

Editor: Jamaluddin
IST
Polwan di Mojokerto, Jawa Timur, berinisial Briptu FN (28), yang membakar suaminya Briptu RDW (28). 

Briptu FN disebut kesal dengan kelakuan suaminya, Briptu RDW (28), yang berdinas sebagai anggota Satsamapta Polres Jombang. Briptu RDW disebut selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online.

PROHABA.CO - Teka-teka motif yang melatarbelakangi polisi wanita (polwan) di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), berinisial Briptu FN (28), yang tega membakar suaminya yang juga polisi mulai terkuak.

Briptu FN disebut kesal dengan kelakuan suaminya, Briptu RDW (28), yang berdinas sebagai anggota Satsamapta Polres Jombang.

Briptu RDW disebut selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online.

Padahal, mereka memiliki tiga anak yang masih kecil.

Briptu FN menganggap uang tabungan dari gaji tersebut dapat dipakai untuk membiayai hidup keduanya beserta ketiga anak mereka.

"Saudara almarhum korban sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya.

Ini temuan sementara yang bisa kami sampaikan," jelas  Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, di Lobby Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Minggu (9/6/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Atas motif tersebut, menurut Dirmanto, muncul rasa jengkel dalam diri Briptu FN.

Sehingga ia tanpa sadar melakukan aksi kekerasan terhadap suaminya Briptu RDW.

Perasaan jengkel yang dialami Briptu FN didasarkan pada pertimbangan kondisi ketiga anaknya yang berusia di bawah lima tahun (balita) dan masih membutuhkan banyak biaya hidup.

Namun, menurut Dirmanto, aksi kekerasan yang dilakukan oleh Briptu FN merupakan kejadian pertama kali.

"Ini baru pertama kali, karena saking jengkelnya.

Tersangka memiliki anak tiga.

Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga kembar yang baru berusia 4 bulan.

Nah ini kan banyak membutuhkan biaya," jelas Dirmanto dikutip dari Surya.co.id.

Atas tindakannya ini, Briptu FN kini dalam keadaan syok, trauma, dan menyesali perbuatannya.

Ia tak menyangka kejengkelannya akan berdampak fatal hingga menyebabkan nyawa sang suami melayang.

Apalagi Briptu FN juga menghidupi ketiga anaknya sendirian.

"Nanti kita tunggu saja, sekarang masih diperiksa terus, dan yang bersangkutan masih trauma," ujar Dirmanto.

Kabid Humas Polda Jatim menambahkan, penyidik sudah melibatkan anggota tim psikiatri dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim untuk memberikan pendamping psikis terhadap Briptu FN dan ketiga anaknya.

Terlebih, setelah Briptu FN ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim dan ditahan di markas Polda Jatim.

"Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim.

Kemudian, kita melibatkan psikiatri untuk menangani kasus ini.

Ini prihatin betul terhadap kejadian ini," kata dia.

Dirmanto menyebutkan, dari hasil gelar sementara, penyidik menerapkan Undang-Undang tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Sementara ini kita masih terapkan pasal KDRT untuk tersangka," katanya.

Kronologi Kejadian

Masih dikutip dari Tribunnews.com, peristiwa Briptu FN diduga membakar suaminya, Briptu RDW, terjadi pada Sabtu (8/6/2024).

Lokasi kejadian berada di Asrama Polisi (Aspol) Polres Mojokerto Kota.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa dipicu ketika Briptu FN mengecek ATM milik suaminya, Briptu RDW.

Lantas, didapati gaji Ke-13 yang seharusnya Rp 2.800.000, hanya tersisa Rp 800.000.

Kemudian, terduga pelaku langsung menghubungi korban untuk mengklarifikasi.

Korban pun meminta korban segera pulang.

Namun, FN membeli bensin terlebih dulu dan memasukkannya ke botol air mineral.

Setibanya di rumah, botol berisi bensin itu diletakkan di atas lemari di teras rumahnya.

Bahkan FN sempat mengancam RDW dengan mengirim foto bensin.

"(FN) memfoto (botol itu), setelah itu dikirimkan ke WA korban agar segera pulang," ucap Kapolresta Mojokerto, AKBP Daniel S Marunduri, dilansir TribunJatim.com.

AKBP Daniel S mengatakan, FN lalu meminta ART mereka, Marfuah, membawa ketiga anaknya bermain di luar.

Pada pukul 10.30 WIB, RDW pulang, ia langsung diajak masuk ke dalam rumah.

Pintu dikunci dari dalam, RDW diminta mengganti bajunya dengan kaus lengan pendek dan celana pendek.

Setelah itu, keduanya terlibat cekcok.

"(Setelah itu) tangan kiri korban pun diborgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.

Dan dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja," jelas Daniel.

Lantas, terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan.

Namun, api yang membakar tisu itu menyambar tangan FN dan menjalar ke tubuh RDW.

Korban pun berteriak meminta tolong.

Korban berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun tak bisa karena terhalang mobil dan tangannya terborgol ke tangga lipat.

Seorang saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan itu langsung masuk dan mencoba memadamkan api.

Kemudian, korban dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Briptu RDW dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (9/6/2024), pukul 12.55 WIB. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Motif Polwan Bakar Suami Polisi: Uang Habis untuk Main Judi Online, padahal Punya 3 Anak,

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved