Berita Aceh Timur

Warga Minta BKSDA Bertindak Terkait Gajah Liar Kerap Masuk Kampung di Aceh Timur

Gangguan gajah liar merusak Kebun dan rumah warga Jambo Rehat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur sering menjadi korban perusakan oleh hewan tersebut

Editor: Muliadi Gani
PROHABA.CO
Kawanan gajah berkeliaran di Proyek Waduk Rukoh, Kecamatan Keumala, Pidie. 

 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

PROHABA.CO, IDI - Kawanan Gajah liar masuk ke lokasi perkebunan milik masyarakat Kabupaten Aceh Timur

Gangguan gajah liar merusak Kebun dan rumah warga Jambo Rehat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur sering menjadi korban perusakan oleh hewan tersebut.

Salah satunya adalah rumah milik Ismail (55), warga Buket Itam yang mengalami kerusakan parah karena diamuk gajah liar tersebut.

Ismail berdomisili dan berkebun di Dusun Alue Kacang, Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Akibat serangan gajah, sekitar 30 hektare tanaman kelapa sawit milik warga habis dimakan.

Kawanan gajah yang berjumlah lebih dari delapan puluh ekor saat ini diduga masih berada di pedalaman Gampong Jambo Reuhat.

Ishak (39), Panglima Uteun (pimpinan lembaga adat yang mengelola hutan) Gampong Jambo Reuhat meminta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan dinas terkait untuk turun tangan mengatasi permasalahan tersebut.

Baca juga: Gajah Liar Mengamuk dan Gemparkan Pante Ceureumen Aceh Barat, Satu Pondok Warga Hancur

Dia berharap agar tindakan diambil segera tanpa menunggu korban lebih lanjut.

"Kawanan gajah itu diduga berasal dari kawasan hutan produksi dan masuk ke Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumi Flora dan PT Dwi Kencana Semesta, yang berdekatan dengan perkampungan penduduk," ungkapnya.

Ishak juga menyoroti pemberian izin HGU tanpa konsultasi yang memadai dengan masyarakat dan pemilik tanah.

Akibatnya, banyak tanah milik warga dimasukkan ke dalam areal konsesi tanpa pembayaran yang layak.

Termasuk tanah harta agama dan tanah umum gampong, serta satu masjid dan satu unit SD di kawasan Buket Chok, Gampong Alue Lhok, Kecamatan Idi Tunong.

Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Menggugat Keadilan (AMMK), Mudawali mengungkapkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved