Internasional

Warga Palestina Berduka atas Meninggalnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh 

Warga Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Deir el-Balah mengungkapkan kemarahan dan kesedihan mereka setelah Kepala Biro Politik Hamas,

Editor: Muliadi Gani
Majid Saeedi / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP
Ratusan warga Iran yang berunjuk rasa ikut serta dalam protes terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas, di Palestine Square di Teheran, Rabu, 31 Juli 2024. Haniyeh tewas di pengasingan dalam serangan udara pada Rabu pagi di ibu kota Iran. Haniyeh tewas dalam serangan udara di Teheran setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran. Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas kematiannya. 

Senada dengan al-Shannat, Abdul Salam al-Bik (47), pengungsi dari lingkungan Zeitoun di Gaza, mengaku kaget dan sedih saat mendengar kabar Haniyeh tewas.

Al-Bik mengatakan Haniyeh saat ini termasuk di antara korban-korban serangan Israel.

"Ismail Haniyeh adalah seorang pria Palestina sebelum ia menjadi seorang pemimpin.

Namun, pembunuhannya hari ini menjadikan ia salah satu korban serangan Israel, sama seperti kami di Gaza," ujar al-Bik.

Ia meyakini tewasnya Haniyeh tidak akan mengubag apapun di Gaza.

Al-Bik, yang mengaku putus asa, merasa masyarakat dunia sudah tak lagi 'tertarik' pada apa yang terjadi di wilayah kantong tersebut.

"Membunuh wanita, anak-anak, dan orang tua juga tidak mengubah apapun.

Bahkan jika seluruh penduduk Palestina dimusnahkan, tidak akan ada yang bergerak."

"Sebagai warga Palestina, saya merasa dunia sudah bosan dengan kami.

Rezim-rezim Arab dan asing sudah bosan dengan berita tentang kami," tutur al-Bik.

"Kami telah kehilangan para pemimpin nasional dan elit masyarakat, dan kami terus kehilangan mereka."

"Perang ini bukan melawan Hamas. Perang ini melawan semua orang Palestina, bahkan air dan udara yang kita hirup," lanjutnya.

Baca juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dilaporkan Meninggal Dibunuh di Iran

Baca juga: Ratusan Warga Palestina Meninggal dan Terluka akibat Serangan Baru Israel di Gaza

Israel Tak Membedakan Targetnya

Menanggapi tewasnya Ismail Haniyeh, seorang pengungsi di kamp darurat, Zahwa al-Samouni (62), menyebut Israel tidak membedakan targetnya, pemimpin, pejuang, atau warga sipil.

"Saya warga sipil yang terusir, saya bisa menjadi sasaran kapan saja," ujar al-Samouni.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved