Dijadikan Jaminan Transaksi Narkoba,Pemuda Tamiang Disekap di Malaysia,Keluarga Minta Bantu Haji Uma

Nasib miris dialami Ismail Arif (33), warga asal Kampung Lubuk Batil Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. 

Editor: Muliadi Gani
for serambinews.com
Pemuda asal Aceh Tamiang, Ismail Arif Dijadikan Jaminan Transaksi Narkoba dan Disekap di Malaysia, Keluarga Minta Bantu Kepada Haji Uma 

PROHABA.CO –  Nasib miris dialami Ismail Arif (33), warga asal Kampung Lubuk Batil Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang

Betapa tidak, saat sedang berusaha untuk bisa kembali ke Aceh, malah dijadikan jaminan proses transaksi narkoba oleh temannya di Malaysia

Akibatnya, korban hingga saat ini masih disekap oleh jaringan bandar narkoba di lokasi yang belum diketahui di Malaysia.

Penyekap menuntut agar uang mereka dikembalikan oleh Ridwan alias Bogam, teman Ismail Arif yang menjaminkannya kepada bandar narkoba tersebut.

Hal ini diketahui berdasarkan komunikasi langsung pihak keluarga korban dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Aceh, H. Sudirman Haji Uma, S.Sos melalui aplikasi WhatsApp serta surat Datok Penghulu Kampung Lubuk Batil, berisi permohonan bantuan terhadap pembebasan dan pemulangan Ismail Arif.

Kronologis kejadian menurut cerita Sugeng yang mewakili keluarga korban kepada Haji Uma, awalnya korban berencana pulang ke Aceh dan meminta keluarga di Aceh Tamiang mengirimkan uang.

Namun uang yang dikirim oleh keluarga ke rekening maybank yang diberikan korban tidak dapat terkirim. 

Korban pun lalu menemui teman sekampungnya, Ridwan alias Bogam yang kemudian menyarankan untuk menumpang kapal tongkang dan nantinya akan berlabuh di kawasan Kecamatan Idi, Aceh Timur. 

Namun ternyata, korban malah dijadikan jaminan kepada bandar narkoba jenis sabu-sabu oleh Ridwan.

Setelah itu, keluarga kehilangan kontak dengan korban.

Baca juga: Momen Bunga Citra Lestari dan Noah ke Malaysia Disambut Pelukan Ibunda Ashraf Sinclair

Sehari setelahnya, pihak keluarga dikirimkan foto kondisi korban dengan wajah bengkak.

Lalu lima belas menit kemudian penyekap melakukan video call dengan keluarga menggunakan handphone milik korban. 

Selama video call, terlihat korban dipukuli dan menjerit seraya meminta tolong pada keluarga agar Ridwan (Bogam) dan Zulkifli, rekan satu jaringan narkoba Ridwan untuk mengembalikan uang milik kelompok penyekap agar korban bisa dibebaskan.

Haji Uma sendiri dalam komunikasi dengan pihak keluarga mencoba memastikan apakah korban bagian dari jaringan narkoba, karena bisa saja itu sebatas rekayasa pengakuan korban.

Namun pihak keluarga menyangkalnya dan menegaskan jika Ismail Arif murni korban, apalagi yang bersangkutan miliki IQ rendah.   

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved