Selebritas

Aliando Syarief Dituding Lakukan Child Grooming Setelah Perkenalkan Kekasih 15 Tahun

Sebuah unggahan di media sosial yang menampilkan aktor Aliando Syarief memperkenalkan kekasih barunya.

Penulis: Azzra Nafisa | Editor: Jamaluddin
Instagram @aliandooo
Aliando Syarief, aktor yang tuai hujatan warganet gegara diisukan pacari remaja 15 tahun adik Sandrinna Michelle, Richelle Skornicki. 

Selain memanipulasi untuk tujuan seksual, pelaku tindakan ini juga umumnya secara sengaja memainkan emosi anak atau melakukan kekerasan psikis. Hal ini pada akhirnya dapat membuat si anak terpuruk secara mental. 

PROHABA.CO - Sebuah unggahan di media sosial yang menampilkan aktor Aliando Syarief memperkenalkan kekasih barunya.  

Tersebar video di mana Aliando sedang jalan-jalan sembari merangkul dan menggandeng seorang perempuan. 

Dalam video yang sedang viral tersebut, Aktor itu terlihat memperkenalkan perempuan yang digandengnya sebagai pacar pada salah satu temannya.  

Akibatnya, Netizen yang menonton terkejut melihat video tersebut.

Ternyata, perempuan dalam video tersebut adalah adik dari aktris Sandrinna Michelle yaitu Richelle Skornicki yang baru berusia 15 tahun.  

Baca juga: VIDEO Aliando Syarief Akui Sulit Berteman karena OCD, Namun Ungkap Ingin Segera Punya Pacar

Hal tersebut banyak menuai komentar negatif dari netizen karena keduanya terpaut usia 13 tahun. 

Sebagian netizen mendukung dan mendoakan hubungan keduanya.

Namun, tidak sedikit yang menyebut Aliando melakukan child grooming. 

Secara umum, istilah child grooming mengacu pada keadaan ketika seseorang mencoba membangun hubungan saling percaya dengan seorang anak (Di bawah umur).

Hal ini bertujuan agar pada nantinya, pelaku dapat melakukan tindak pelecehan seksual terhadap anak tersebut. 

Baca juga: Berpangkat Iptu, Ini Profil Drajad Djumantara Suami Artis Febby Rastanty

Baca juga: VIDEO Terungkap Sosok DS, Ternyata Bukan Artis, Disebut Baim Wong jadi Selingkuhan Paula Verhoeven

Child grooming dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

Mulai dari guru, pelatih olahraga, hingga orang tak dikenal.

Selain memanipulasi untuk tujuan seksual, pelaku tindakan ini juga umumnya secara sengaja memainkan emosi anak atau melakukan kekerasan psikis.

Hal ini pada akhirnya dapat membuat si anak terpuruk secara mental. 

Grooming mencakup berbagai perilaku, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan di mana pelaku yang merupakan orang dewasa bisa mendapat kontak seksual dengan anak-anak atau remaja di bawah umur. 

Apa saja bentuk child grooming?

Berikut bentuk child grooming seperti dikutip dari Kompas.com:

1. Membangun kepercayaan anak

Pelaku menggunakan hadiah, memberikan perhatian khusus dan waktu bersama melalui kontak fisik nonseksual untuk membentuk kepercayaan dan keakraban dengan anak, serta membangun ikatan emosional.  

2. Favoritisme

Pelaku memperlakukan anak secara dewasa, sehingga mereka merasa diperlakukan secara berbeda.

Pelaku juga membuat anak merasa difavoritkan, di mana mereka merasa menjadi seseorang yang lebih istimewa daripada orang lain.  

3. Memperoleh kepercayaan dari orang tua anak

Tidak hanya berusaha memperoleh kepercayaan anak, pelaku juga mencoba mendapatkan kepercayaan dari orang tua korban, di mana ia membentuk citra diri sebagai kerabat, teman dekat, atau mentor yang peduli, terpecaya, dan dapat diandalkan.  

Sehingga, orang tua membiarkan pelaku berada di sekitar anaknya tanpa menaruh kecurigaan. 

Baca juga: Kabar Duka, Artis Senior Marissa Haque Meninggal Dunia

4. Isolasi

Pelaku dapat melakukan isolasi, baik pada anak maupun dirinya sendiri.

Sehingga, kerahasiaan dan kemungkinan pengungkapan pelecehan seksual yang dilakukannya menjadi lebih terjaga.  

5. Intimidasi dan kerahasiaan

Pelaku dapat mengintimidasi korban dengan menggunakan paksaan.

Misalnya dengan tatapan dan bahasa tubuh yang mengancam, tatapan tajam, menyuruh anak menjaga kerahasiaan, bahkan menguntit.  

6. Mencoba melanggar batas

Pelaku child grooming akan mencoba melanggar 'batas.'

Ia mencoba melakukan sentuhan pada anak seakan-akan hal tersebut tidak disengaja.

Lalu, ia akan melihat respons anak.  

Jika anak terlihat mau dan tidak menceritakannya pada siapapun, pelaku dapat melakukan sentuhan yang lebih hingga melakukan kontak seksual pada anak seakan-akan hal tersebut tidak disengaja. 

7. Membentuk persepsi anak

Dalam melakukan child grooming, pelaku akan membentuk persepsi anak, di mana anak menganggap pelecehan tersebut adalah hal yang wajar atas dasar cinta.  

Hal lain bisa juga anak akan menyalahkan dirinya sendiri akibat pelecehan yang ia terima. 

Mereka akan merasa takut disalahkan dan dihukum karena sudut pandangnya telah terdistorsi. (Penulis merupakan mahasiswi internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Bentuk Child Grooming, Ramai Dibahas karena Aliando Syarief Diduga Pacari Remaja 15 Tahun

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved