Israel vs Palestina
Tenda Media di Gaza Dibom Israel, Jurnalis Terbunuh dan Beberapa Lainnya Mengalami Luka Bakar
Serangan ini membakar tenda yang dihuni serta menewaskan dua orang sementara dan yang lainnya terjebak dalam kobaran api.
Penulis: Achmad Erfian Nabila | Editor: Jamaluddin
Laporan ini mengatakan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 sudah membunuh lebih banyak jurnalis daripada perang Saudara AS, Perang Dunia I dan II, Perang Korea, Perang Vietnam (termasuk konflik di Kamboja dan Laos), perang di Yugoslavia pada tahun 1990-an dan 2000-an, serta perang setelah 9/11 di Afghanistan, jika digabungkan.
PROHABA.CO - Pasukan Israel mengebom tenda yang melindungi wartawan di Khan Younis pada Senin (7/4/2025).
Serangan ini membakar tenda yang dihuni serta menewaskan dua orang, sementara yang lain terjebak dalam kobaran api.
Serangan yang menargetkan tenda di dekat Rumah Sakit Nasser ini menewaskan wartawan Hilmi al-Faqawi dan seorang warga sipil Yousef al-Khazindar.
Demikian dilaporkan Kantor Berita Palestina, Wafa.
Beberapa wartawan lain di tenda itu terluka, termasuk Ahmed Mansour, Hassan Islayeh, Ahmed al-Agha, Mohammed Fayeq, Abdullah al-Attar, Ihab al-Bardini, Mahmoud Awad, Majed Qudaih, dan Ali Islayh, dengan beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Baca juga: Melalui Investigasi, PBB Telah Menetapkan Israel Melakukan Genosida selama Konflik di Gaza
Baca juga: Israel Kembali Bombardir Gaza, Timur dan Selatan Jadi Target, Gencatan Senjata Berakhir
Pengeboman itu langsung mengenai telepon milik Hassan Islayeh disertai dengan pecahan peluru yang melukai dia dan beberapa wartawan.
Abed Shaat, seorang wartawan yang selamat dari serangan ini kepada MEE mengatakan bahwa sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, Israel secara tiba-tiba mengebom tenda tempat para wartawan menginap.
“Para jurnalis ini terkenal dan kamp [pengungsian] ini dikenal luas sebagai tempat para jurnalis tinggal, bekerja untuk mengirim pesan, menyuarakan pendapat, dan menggambarkan situasi.
Mereka bertugas untuk melaporkan perjuangan dan kekhawatiran orang-orang,” kata Shaat.
Shaat juga menggambarkan kejadian itu sebagai kejadian yang sangat mengerikan, menyedihkan, dan menyakitkan
Setelah pengeboman, Shaat mengatakan bahwa ia bergegas menghampiri rekannya, Mansour, salah satu dari wartawan yang terluka parah dalam serangan itu.
“Melihat rekan jurnalis Anda dilalap api, saya rasa Anda tidak dapat menyaksikan sesuatu yang lebih sulit dari itu,” ungkapnya.
Dalam upayanya untuk menyelamatkan rekan jurnalisnya, Shaat mengalami luka bakar ringan di tangannya.
Baca juga: Gencatan Senjata Berakhir, Israel Lanjutkan Serangan ke Jalur Gaza, Begini Kata Hamas
Baca juga: Miris, Tentara Israel Melakukan Kejahatan Perang Dengan Melakukan Penjarahan Barang dan Menjualnya
Dalam rekaman yang beredar luas, Mansour, seorang wartawan yang menjadi korban terlihat dilalap api saat rekan-rekannya berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.