Kapal Perang Aceh
Cakra Donya, Kapal Perang Aceh yang Terkenal Sampai ke Eropa, Dijuluki Teror Dunia
Siapa sangka kapal yang ada pada masa sultan Iskandar Muda sangat terkenal sampai ke Eropa dan dapat membuat kolonial eropa menjadi takjub dan takut.
Penulis: Cut Bintu Jabbabirah | Editor: Jamaluddin
Kapal tersebut merupakan kapal perang terbesar yang pernah dilihat oleh pasukan Portugis dan mereka menjuluki kapal ini dengan nama 'Espanto Del Mundo' yang bermakna terror dunia.
PROHABA.CO - Aceh merupakan salah satu provinsi yang berbeda dari provinsi lain di Indonesia.
Aceh memiliki otonomi khusus dalam sistem pemerintahannya bersama Papua.
Bukan hanya itu, Aceh juga kaya akan suku, bahasa, adat istiadat, dan bahkan sejarahnya.
Selain peristiwa tsunami dan pahlawan-pahlawannya yang terkenal seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, dan Teuku Chik Ditiro, serta konflik antara RI dengan GAM yang terkenal luas, tapi masih banyak sejarah lain yang belum cukup terkenal dan belum banyak orang tahu.
Salah satunya adalah sejarah kapal perang terbesar yang pernah dimiliki Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda yang bernama Cakra Donya.
Bahkan, seorang perwira Prancis yang bernama Beaulieu mengaku bahwa kapal perang Aceh ini lebih besar dari kapal gallias (gallias adalah sebutan untuk kapal yang digunakan berdagang sekaligus untuk bertempur) yang dibuat oleh orang-orang Eropa.
Sayangnya, pada Juli 1926 ketika armada laut Aceh berangkat untuk menyerbu Malaka yang saat itu dikuasai oleh Portugis, Portugis mampu mengalahkan Aceh dan menangkap salah satu kapal perang yang dibawa oleh pasukan Aceh kala itu.
Kapal tersebut merupakan kapal perang terbesar yang pernah dilihat oleh pasukan Portugis dan mereka menjuluki kapal ini dengan nama 'Espanto Del Mundo' yang bermakna teror dunia.
Kapal ini pun dikirimkan ke Spanyol oleh pasukan Portugis sebagai tanda kemenangan mereka dalam melawan pasukan Aceh.
Salah satu benda peninggalan dari kapal ini yang masih berada di Aceh yaitu Lonceng Cakra Donya.
Lonceng ini pernah dipasang di kapal perang induk Aceh masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada tahun 1607-1636.
Dikutip dari museum.acehprov.go.id, Lonceng Cakra Donya ini terbuat dari besi berbentuk seperti stupa.
Pada sisi luar terdapat inskripsi dalam huruf Arab yang tak terbaca lagi, yang dalam bahasa Cina berbunyi 'Ling Tang Niat Toeng Yunt Kat Yat Tjo' yang artinya Sultan Lintang yang sudah dituang dalam bulan 12 dari tahun ke-5.
Berdasarkan penelitian, lonceng ini berasal dari negeri Cina yang dibuat pada tahun 1409 yang dibawa oleh Laksamana Cheng Ho sekitar tahun 1414, sebagai simbol persahabatan kedua negara.
Penamaan Cakra Donya berasal dari nama sebuah nama kapal perang milik Kerajaan Aceh Darussalam di bawah kekusaan Sultan Iskandar Muda memimpin (1607-1636) yang merupakan puncak kejayaan Kerajaan Aceh.
Lonceng ini digantungkan di kapal perang tersebut yang bernama Cakra Donya.
Lonceng Cakra Donya ini berada di kompleks Keraton Aceh sejak tahun 1524 sebagai rampasan perang dari Samudera Pasai dibawa oleh Sultan Ali Mughayat Syah.
Pada tahun 1915, lonceng tersebut dipindahkan ke Museum Aceh oleh Gubernur Militer Aceh H N A Swart.
Dilansir dari Serambinews.com, kapal Cakra Donya ini memiliki panjang 100 meter, tiang-tiangnya memiliki jarak yang proposional, diisi dengan 100 meriam, dan salah satu meriam terbuat dari tembaga yang tidak bisa dinilai harganya. (Penulis adalah mahasiswa internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Univeristas Syiah Kuala)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Cakra Donya
Kapal Perang Aceh
Sultan Iskandar Muda
Aceh
Eropa
kapal perang
Portugis
Spanyol
Lonceng Cakra Donya
Prohaba.co
Dansat Brimob Polda Aceh Pembina Upacara di SMAN 10 Farhan Banda Aceh |
![]() |
---|
PT Meulaboh Power Generation Tegaskan Komitmen Inspeksi Rutin demi Produksi Listrik Aman |
![]() |
---|
Tasya Farasya Dikabarkan Gugat Cerai Suami, Diduga karena Masalah Nafkah |
![]() |
---|
Viral di TikTok, Lirik Lagu Aceh "O Hai Sayang" By Bang Arul, Tembus 6,6 Juta Views |
![]() |
---|
Prodi Magister Teknik Elektro USK Gelar Writeshop Penulisan Artikel Ilmiah, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.