Keistimewaan Bulan Zulhijjah

Jangan Lewatkan 10 Malam Pertama Bulan Zulhijjah Tanpa Ibadah, Pahalanya Setara Lailatul Qadar

Saat ini, kita masih berada pada sepuluh malam pertama bulan Zulhijjah 1446 Hijriah.

Editor: Jamaluddin
ISTIMEWA
PENGAJAR DI DAYAH ULEE TITI - Tgk Nikmal Maula SPdI, salah seorang teungku (pengajar) di Dayah Ulee Titi, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Tgk Nikmal Maula mengajak kita untuk tidak melewatkan malam-malam10 hari pertama bulan Zulhijjah tanpa memperbanyak ibadah kepada Allah Swt. Sebab, beribadah pada malam-malam tersebut pahalanya setara dengan Lailatul Qadar. 

Sebab, beribadah pada malam-malam 10 hari pertama bulan Zulhijjah, pahalanya setara dengan Lailatul Qadar.

PROHABA.CO - Saat ini, kita masih berada pada sepuluh malam pertama bulan Zulhijjah 1446 Hijriah.

Karena itu, jangan lewatkan malam-malam tersebut tanpa memperbanyak ibadah kepada Allah Swt.

Sebab, beribadah pada malam-malam 10 hari pertama bulan Zulhijjah, pahalanya setara dengan Lailatul Qadar.

Demikian antara lain disampaikan Tgk Nikmal Maula SPdI, salah seorang teungku (pengajar) di Dayah Ulee Titi, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, saat mengisi kajian rutin di Dayah Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, dua malam lalu.

Hal itu, menurutnya, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw bahwa “10 hari itu adalah hari-hari yang terbaik untuk beribadah dan beribadah pada malamnya setara dengan Lailatul Qadar.”

ما من أيام أفضل عند الله من عشر ذي الحجة ولا ليال أفضل من ليالهن

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih utama di sisi Allah daripada 10 hari pertama bulan Zulhijjah dan tidak ada malam-malam yang lebih utama dari pada malam-malamnya.”

Allah bersumpah dalam Al-Qur’an:

والفجر (1) وليال عشر (2)

Artinya: Demi fajar, dan malam yang 10. (QS. Alfajr:10)

Menurut Tgk Nikmal Maula, para ulama berbeda pendapat tentang waktu fajar yang dimaksudkan dalam ayat tersebut.

“Ada ulama yang berpendapat bahwa waktu fajar yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah fajar setiap hari.

Dan, ada yang berpendapat bahwa fajar yang dimaksud dalam ayat itu adalah awal bulan Muharram.

Kemudian, ada yang berpendapat bahwa itu maksudnya fajar hari pertama bulan Zulhijjah, karena berkaitan dengan malam-malam yang 10,” jelas Tgk Nikmal Maula yang merupakan alumni Dayah Ulee Titi, sekaligus lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah atau STIT Darussalamah, Teupin Raya, Pidie. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved