Gunung Lewotobi Erupsi

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Erupsi: Hujan Abu, Kerikil Juga Suara Gemuruh Panikkan Warga

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi dahsyat pada Selasa (17/6/2025) sore. 

Editor: Muliadi Gani
Dok. PGA Lewotobi Laki-laki
GUNUNG LEWOTOBI ERUPSI - Suasana mencekam saat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus, terlihat kolom abu tebal membumbung tinggi disertai hujan kerikil yang mengguyur pemukiman warga di Flores Timur, Selasa (17/6/2025). Warga panik dan mengungsi ke tempat aman. 

PROHABA.CO, KUPANG - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi dahsyat pada Selasa (17/6/2025) sore. 

Letusan mengejutkan warga di sekitar kawasan gunung, termasuk mereka yang berada dalam radius aman.

Suara gemuruh yang mengguncang bumi disertai semburan abu pekat menjadi pertanda awal erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi sekitar pukul 17.35 WITA.

Letusan ini memunculkan kolom abu tebal yang membumbung tinggi hingga ±10.000 meter di atas puncak kawah atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut.

Data tersebut dilaporkan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki pada pukul 18.14 WITA. 

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. 

Warga di berbagai desa panik, berlarian ke tempat aman saat hujan kerikil dan pasir mengguyur permukiman mereka.

Arsen Wepi, warga Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, menjadi saksi mata yang menyaksikan langsung letusan hebat itu. 

“Dari Hewa terlihat jelas. Kami semua terkejut dengar suara gemuruh kuat sekali,” ujarnya.

Erupsi ini bukan hanya terdengar, tapi juga dirasakan secara nyata.

Desa-desa seperti Pululera dan Waiula yang berjarak lebih dari 7 kilometer dari puncak gunung turut diselimuti material vulkanik. 

“Kerikil masih turun, kami semua baik-baik saja, hanya warga panik,” tutur Arsen menggambarkan suasana mencekam.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Warga Dihimbau untuk Menjauh dari Jangkauan Erupsi

Warga Mengungsi dan Jalan Trans Flores Lumpuh

Seiring letusan, sambaran petir menyertai kolom abu setinggi 10 ribu meter.

Sejumlah warga dari Desa Waiula mengungsi ke Desa Riang Baring, Kecamatan Ile Bura, yang dinilai lebih aman.

Namun akses terbatas membuat wilayah itu rentan jika eskalasi letusan terjadi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved