Sambut 1 Muharram 1447 H, Ini Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 

Umat muslim akan menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram.

Editor: Muliadi Gani
AI Gemini/Tribun Banten  
ILUSTRASI BERDOA TAHUN BARU ISLAM - Sambut 1 Muharram 1447 H, Ini Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam. Gambar ini merupakan hasil olahan chatbot Artificial Intelligence (AI) Gemini.  

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma, dia berkata, "ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari 'Asyura' dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, 'Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata, 'Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).' Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal."

Merujuk pada kalender Hijriyah 1447 H, Puasa Tasu'a dilakukan pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Berikut bacaan niat puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"

Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.

2. Niat puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram atau pada tahun ini.

Jika merujuk pada kalender 1447 H, puasa asyura dilaksanakan pada Minggu, 6 Juli 2025.

Keutamaan mengerjakan puasa Asyura disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim no. 1162/2746.

Dalam hadis tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

((…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.))

"… Dan puasa di hari 'Asyura' saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." 

Seperti halnya puasa sunnah lainnya, bagi yang melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura dianjurkan melafalkan niat sebagaimana berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma asyura lillahi ta'ala.  

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala."

Selain puasa pada 9 dan 10 Muharram, sejumlah ulama berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharram yakni pada 11 Muharram.

Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

"Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura' dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.

Kendati begitu, Syaikh Syu'aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah.

Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharram terlarang.

Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharram.

Untuk itu mari kita mengisinya dengan memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak doa adalah bentuk kesyukuran menyambut tahun baru Islam.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Baca juga: Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram, Menghapus Dosa Setahun Sebelumnya

Baca juga: Catat! Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram dan Bacaan Niatnya

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 1 Muharram 1447 H Jatuh Pada 27 Juni, Simak Bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved