Beras Oplosan

Beras Premium Ternyata Dioplos, Warga Kecewa karena Sudah Bayar Mahal Tapi Ditipu

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa sekitar 212 merek beras terindikasi melakukan pelanggaran. 

Editor: Jamaluddin
MUHAMMAD IDRIS/KOMPAS.COM 
ILUSTRASI BERAS OPLOSAN - Ilustrasi beras oplosan. Sejumlah warga kecewa setelah terungkap praktik penipuan yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras di Indonesia.   

Bagi Aminah, beras bukan sekadar kebutuhan pokok, tapi juga barang dagangan yang menentukan kelangsungan hidupnya. 

“Saya nih jualan buat nyambung hidup, modal pas-pasan. 

Kalau beras ternyata dikurangin beratnya atau kualitasnya nggak sesuai, ya jelas rugi dobel. 

Nggak cuma saya, semua rakyat kecil yang makan beras tiap hari juga jadi korban,” ucap Aminah. 

Ia menambahkan, praktik curang seperti ini sangat menyakitkan bagi masyarakat kecil. 

“Kita bayar mahal-mahal, tapi malah ditipu. 

Yang kaya mah mungkin nggak kerasa, tapi buat kita yang ngitung setiap rupiah, ini sangat merugikan.

Harusnya produsen-produsen kayak gitu dihukum berat. 

Udah bukan bandel lagi, tapi zalim!" lanjut dia. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa sekitar 212 merek beras terindikasi melakukan pelanggaran. Bentuk pelanggarannya pun beragam dan sangat merugikan konsumen. 

Ada yang mengurangi berat bersih dalam setiap kemasan. 

Ada pula yang mengoplos beras berkualitas premium dengan beras berkualitas di bawahnya lalu dijual mahal. 

“Contoh, ada volume yang mengatakan 5 kilogram, padahal 4,5 kilogram," ungkap Amran melalui video yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/7/2025). 

“Kemudian, ada yang mengatakan bahwa ini (produk) premium, padahal itu adalah beras biasa," lanjut dia.

Praktik mengoplos beras itu bisa menyebabkan selisih harga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram lebih mahal dibanding harga asli. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved