Tahukah Anda

Bertemu Buaya, Apa yang Harus Dilakukan untuk Selamatkan Diri?

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI buaya sungai

PROHABA.CO - Puluhan buaya muara anakan dari tempat penangkaran PD Budiman di Desa Tanjung Sari, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupatan Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) terlepas akibat meluapnya kolam penampungan seusai terjadinya hujan ekstrem.

Diperkirakan, buaya anakan yang terlepas berkisar 20-30 ekor, dengan sejauh ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel telah berhasil mengevakuasi 18 ekor diantaranya.

Lokasi penangkaran ini merupakan tempat titipan buaya hasil tangkapan BKSDA Sumsel.

Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir membuat kolam meluap sehingga anakan buaya yang ada dalam kolam pun keluar.

Seluruh buaya yang lepas dipastikan anakan, bukan kawanan buaya dewasa.

Baca juga: Tangkap Bebek di Acara Adat, Seorang Warga Diterkam Buaya

Lalu, apa yang harus dilakukan saat kita tiba-tiba bertemu buaya agar selamat?

Seperti dilansir dari Antara, menurut Dosen Jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang M Nazri Janra MSi, warga yang bertemu buaya sebaiknya segera menghindar dengan berlari zig-zag.

“Caranya jangan lari dengan arah lurus, tapi buat gerakan zig-zag karena buaya akan kesulitan mengejar,” ujar dia.

Bentuk tubuh memanjang dan jarak antara kaki depan dengan belakang yang cukup jauh, sehingga cara menyelamatkan diri dari buaya dengan berlari dalam pola zig-zag akan membuat buaya kesulitan berjalan cepat.

Sementara itu, jika berhadapan langsung maka hindari gigi dan ekor.

“Kalau berhadapan langsung dengan buaya juga hindari gigi dan ekor karena bisa sewaktu-waktu menyambar,” pungkas Nazri.

Baca juga: Buaya Berbobot 700 Kg Yang Serang Warga Riau Berhasil Dievakuasi Petugas TRC DPKP

Sementara itu, ahli Herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy menuturkan bahwa buaya merupakan tipe hewan teritorial yang berarti pejantan buaya akan melindungi atau menjaga daerah kekuasaannya dari ancaman luar.

Untuk mencegah konfl ik antara manusia dan buaya, maka masyarakat dan BKSDA dapat mengetahui lokasi habitat buaya dan memberikan tanda peringatan agar tidak mendekat ke lokasi.

“Apabila sudah pernah ada kasus konfl ik atau pernah melihat keberadaan buaya, lebih baik BKSDA setempat dan masyarakat memasang rambu-rambu peringatan bahwa area tersebut berbahaya untuk aktivitas manusia,” jelas Amir.

Selain itu, masyarakat harus mengenal sifat atau perilaku buaya untuk mencegah terjadinya konflik.

Halaman
12