Tahukah Anda

WHO Sebut Cacar Monyet Tantangan Berat bagi Dunia

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gejala cacar monyet adalah ruam yang dimulai pada wajah dan menyebar ke tubuh.

PROHABA.CO, JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi tantangan ‘berat’.

Tak hanya pandemi Covid-19 dan perang Ukraina, tetapi juga mewabahnya cacar monyet.

Di Jenewa, Swiss, Tedros mengatakan wabah cacar monyet atau ‘monkeypox’ saat ini telah menyebar di 15 negara di luar Afrika.

Dikutip dari BBC Indonesia, Senin (23/5/2022), lebih dari 80 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi terjadi di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Israel.

Namun demikian, risiko cacar monyet menyebar ke masyarakat luas masih dikatakan rendah.

“Tentu saja pandemi (Covid- 19) bukan satu-satunya krisis di dunia,” kata Tedros dalam pembukaan Forum Majelis Kesehatan Dunia, Minggu (22/5/2022).

“Saat kita berbicara di sini, rekan-rekan di penjuru dunia tengah menangani wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo, cacar monyet dan hepatitis yang penyebabnya tidak diketahui, serta krisis kemanusiaan yang kompleks di Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, Republik Arab Suriah, Ukraina, dan Yaman,” jelas Tedros.

Baca juga: Status Pandemi Covid-19 Belum Diubah WHO Menjadi Endemi

Sebelumnya, WHO mengatakan bahwa sejumlah kasus cacar monyet lainnya sedang diselidiki, tanpa menyebut negara mana yang terlibat.

WHO juga telah memperingatkan bahwa ada lebih banyak infeksi yang kemungkinan akan dikonfi rmasi.

Cacar monyet muncul di negara nonendemi.

Menurut WHO, sudah lebih dari 80 kasus cacar monyet yang telah dikonfirmasi di 15 negara, tetapi badan kesehatan ini juga telah memperingatkan bahwa kemungkinan akan ada lebih banyak kasus.

Dalam sebuah pernyataan pada pekan lalu, WHO menyebut, wabah cacar monyet adalah hal tidak biasa, karena dilaporkan bahwa cacar monyet menyebar di negara nonendemik.

WHO mengatakan, saat ini sedang bekerja sama dengan negara-negara terdampak dan lainnya untuk memperluas pengawasan penyakit untuk menemukan dan mendukung orang-orang yang mungkin terdampak.

Kendati demikian, WHO tidak menyebut negara mana saja yang terdampak.

Baca juga: WHO: Pandemi Bisa Berlanjut hingga 2022,Vaksin Covid-19 Berpusat di Negara Kaya

Sebelumnya, negara yang melaporkan cacar monyet ini dikonfirmasi di Italia, Swedia, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge memperingatkan bahwa saat ini wilayah ini memasuki musim panas, dengan potensi perkumpulan massa, festival, dan pesta.

“Saya khawatir penularan (cacar monyet) bisa semakin cepat,” kata Kluge.

Dari semua kasus yang dilaporkan di Eropa, menurut Kluge, hanya satu kasus yang diketahui pernah bepergian ke kawasan endemik penyakit cacar monyet.

Cacar monyet umumnya terjadi di daerah terpencil di Afrika bagian tengah dan barat.

Kasus-kasus penyakit cacar monyet yang ditemukan di luar wilayah tersebut, sering dikaitkan dengan perjalanan pasien ke wilayah Afrika.

Apa itu cacar monyet?

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, cacar monyet adalah infeksi virus langka yang biasanya memiliki gejala ringan, yang kebanyakan orang terinfeksi, umumnya akan sembuh dalam beberapa minggu.

Virus penyebab cacar monyet tidak mudah menyebar di antara manusia.

Baca juga: Pengadilan Nyatakan Rezky Aditya Ayah Biologis Anak Perempuan Wenny Ariani

Risiko penyakit ‘monkeypox’ ini terhadap masyarakat luas dapat dikatakan sangat rendah.

Kasus pertama cacar monyet dikonrimasi di negara-negara Barat yang baru-baru ini dilaporkan pada 7 Mei lalu di Inggris.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), pasien yang terinfeksi cacar monyet tersebut diketahui baru saja melakukan perjalananm ke Nigeria dan kemungkinan tertular virus ‘monkeypox’ sebelum tiba di Inggris.

Saat ini di Inggris, terdapat sembilan kasus cacar monyet.

Kendati sumber dari infeksinya belum dapat dikonfirmasi, tapi menurut WHO, kasus cacar monyet di Inggris tampaknya muncul karena infeksi lokal.

Menurut keterangan WHO, penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Cacar monyet adalah jenis penyakit zoonosis yang dapat ditularkan hewan ke manusia, yang terjadi umumnya di daerah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan wilayah barat.

Ada dua jenis virus utama penyebab ‘monkeypox’, yakni yang berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Lantas, apa saja gejala cacar monyet?

Gejala awal penyakit cacar monyet adalah demam, sakit kepala, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot hingga kelesuan.

Setelah demam mencapai puncak dan mereda, muncul ruam atau bintil merah pada kulit.

Seringkali ruam dimulai dari wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, dan paling sering muncul di telapak tangan dan telapak kaki.

Infeksi ini biasanya hilang dengan sendiri dan berlangsung antara 14 dan 21 hari.

(Kompas. com)

Baca juga: Komnas HAM: Prajurit TNI Terlibat Kerangkeng Manusia Langkat Harus Diproses

Baca juga: Apa Itu Virus Hendra yang Dapat Menular dari Hewan ke Manusia?

Baca juga: Mengenal Virus Hendra, Penyakit Langka yang Ditularkan dari Kuda ke Manusia