Berita Aceh Utara

Kawanan Gajah Kembali Merusak Bibit Durian dan Pinang serta Gubuk di Aceh Utara

Penulis: Rizwan
Editor: Jafaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seekor gajah jantan jinak bernama Affan yang sering digunakan petugas CRU di Aceh Utara untuk mengusir gajah liar yang merusak tanaman

Sebeumnya kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah belasan ekor merusak tanaman warga dalam kebun, di antaranya di Kecamatan Langkahan, Nisam Antara dan Cot Girek, Aceh Utara. 

Kasus baru-baru ini terjadi di Dusun Sarah Raja Desa Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan Aceh Utara. 

Di lokasi itu, kawanan gajah merusak tanaman pinang, pisang, coklat dan sejumlah tanaman lainnya dalam kebun warga. 

Selain itu, gajah liar tersebut juga merusak gubuk sebagai tempat istirahat dan menginap pemilik kebun dalam kawasan itu. 

Pun belum diketahui secara pasti, kerusakan kebun warga, tapi ditaksir kebun warga yang merusak lebih dari satu hektare dan beberapa gubuk. 

Baca juga: 2 Gajah Ditemukan Mati Tanpa Gading

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, hal itu terjadi karena adanya pembukaan lahan perkebunan yang baru untuk tanaman kelapa sawit milik perusahaan, di kawasan Dusun Saraha Raja dan di kawasan Nisam Antara.

Sehingga habitat atau tempat binatang berbelalai tersebut mencari makan dan hidup semakin sempit. 

Sebelumnya kawasan Dusun Sarah Raja dan beberapa lokasi pernah di lintasi kawanan gajah tersebut yang akhirnya menyebabkan kebun warga rusak. 

Namun, tidak sesering dalam beberapa bulan terakhir ini. Kii ketika warga mengusirnya dengan menggunakan mercon, tapi Poe Meurah -sebutan lain untuk gajah itu, belum pindah dari kawasan itu.

Sehingga sampai kemarin, kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja. Kondisi ini menyebabkan warga resah. 

Karena sewaktu-waktu kawanan gajah tersebut dapat dengan mudah merusak kebun warga lagi. Bahkan, juga mengancam keselamatan warga yang tinggal dalam gubuk dalam kebun. 

Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Aceh Utara, Nurdin, kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022),menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir ini semakin sering kawanan gajah masuk ke kebun warga, karena habitat sudah dialihkan fungsikan menjadi lahan perkebunan.

“Bahkan kita hampir tiap hari menerima laporan,” katanya.  Sehingga kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja, meskipun sudah diusir oleh petugas.

 “Konflik gajah dengan petani di kawasan itu sudah sering terjadi.Bahkan semakin sering dan parah kerusakan. Untuk mengatasi persoalan ini perlu melibatkan semua pihak, tidak bisa hanya BKSDA,” kata Nurdin. 

Baca juga: BKSDA Temukan Bangkai Gajah di Hutan Aceh Utara

Konflik ini kata Nurdin akan terus terjadi, karena hutan di kawasan itu sudah ditebang untuk dijadikan perkebunan, sehingga kalau diusir, tetap akan datang lagi, karena tak ada tempat tinggal lagi bagi gajah liar tersebut. 

Halaman
123