Berita Aceh Utara

Kawanan Gajah Kembali Merusak Bibit Durian dan Pinang serta Gubuk di Aceh Utara

Penulis: Rizwan
Editor: Jafaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seekor gajah jantan jinak bernama Affan yang sering digunakan petugas CRU di Aceh Utara untuk mengusir gajah liar yang merusak tanaman

PROHAHA.CO,LHOKSEUMAWE – Tanaman durian dan pinang bersama gubuk di kawasan Desa Dusun Alue Buloh Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara kembali dirusak kawanan gajah dalam beberapa hari terakhir ini.

Kawanan gajah liar tersebut telah mengobrak-abrik empat gubuk dan sekitar delapan hektare kebun milik petani.

Kemudian Tim Conservation Response Unit (CRU) Cot Girek bersama masyarakat menghalau kawanan gajah liar menggunakan petasan.

Petugas melepaskan petasan ke udara untuk menggiring kawanan gajah tersebut keluar dari areal kebun di Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, pada Jumat (17/6/2022) lalu.

Informasi yang diperoleh Prohaba.co, ada sekitar delapan kawanan gajah liar dan satu bayi gajah yang masuk kawasan perkebunan petani. 

“Mereka terpantau merusak gubuk, dan mengobrak-abrik tanaman petani,” ujar Kepala Conservation Response Unit (CRU) Aceh Utara Zaikyatuddin Syah, kepada Prohaba.co, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Kawanan Gajah Liar Merangsek ke Permukiman Warga Teupin Asan

Awalnya gajah kata Kepala CRU Aceh Utara, mulai masuk kawasan pedalaman Aceh Utara itu pada Kamis (16/6/2022). 

Beberapa jenis tanaman pertanian, seperti pohon pinang juga tampak bertumbangan di kawasan Dusun Buloh. 

Kemudian jenis tanaman bibit durian juga berserakan diinjak gajah.

“Setelah kita berjalan jalur yang dilintasi kawanan gajah liar hingga titik kumpulnya, sepanjang jalan tersebut diketahui gajah-gajah sudah masuk ke kawasan itu pada mulai Kamis,” kata Zaikyatuddin.

Kemudian mulai Sabtu sore mulai memasuki perbatasan antara kebun masyarakat dengan hutan.

Lalu pada Sabtu (18/6/2022), penggiringan terus dilakukan yang dilakukan bersama petugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Cot Girek Kodim 0103 Aceh Utara, bersama sejumlah masyarakat dan petani. 

Dalam upaya penggiringan ini, rombongan harus mencari terlebih dahulu keberadaan kawanan gajah tersebut.

Baca juga: Polisi Ciduk 2 Tersangka Pedagang Tulang Gajah, 5 Goni Berisi Tulang Disita

“Supaya tidak salah cara saat dilakukan penggiringan. Kita tidak tahu persis apakah gajah-gajah itu berpencar atau berkumpul. Karena masih dalam pemantauan oleh tim CRU Cot Girek," pungkas Zaikyatuddin.

Kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Aceh Utara pada Juni 2022.

Sebeumnya kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah belasan ekor merusak tanaman warga dalam kebun, di antaranya di Kecamatan Langkahan, Nisam Antara dan Cot Girek, Aceh Utara. 

Kasus baru-baru ini terjadi di Dusun Sarah Raja Desa Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan Aceh Utara. 

Di lokasi itu, kawanan gajah merusak tanaman pinang, pisang, coklat dan sejumlah tanaman lainnya dalam kebun warga. 

Selain itu, gajah liar tersebut juga merusak gubuk sebagai tempat istirahat dan menginap pemilik kebun dalam kawasan itu. 

Pun belum diketahui secara pasti, kerusakan kebun warga, tapi ditaksir kebun warga yang merusak lebih dari satu hektare dan beberapa gubuk. 

Baca juga: 2 Gajah Ditemukan Mati Tanpa Gading

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, hal itu terjadi karena adanya pembukaan lahan perkebunan yang baru untuk tanaman kelapa sawit milik perusahaan, di kawasan Dusun Saraha Raja dan di kawasan Nisam Antara.

Sehingga habitat atau tempat binatang berbelalai tersebut mencari makan dan hidup semakin sempit. 

Sebelumnya kawasan Dusun Sarah Raja dan beberapa lokasi pernah di lintasi kawanan gajah tersebut yang akhirnya menyebabkan kebun warga rusak. 

Namun, tidak sesering dalam beberapa bulan terakhir ini. Kii ketika warga mengusirnya dengan menggunakan mercon, tapi Poe Meurah -sebutan lain untuk gajah itu, belum pindah dari kawasan itu.

Sehingga sampai kemarin, kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja. Kondisi ini menyebabkan warga resah. 

Karena sewaktu-waktu kawanan gajah tersebut dapat dengan mudah merusak kebun warga lagi. Bahkan, juga mengancam keselamatan warga yang tinggal dalam gubuk dalam kebun. 

Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Aceh Utara, Nurdin, kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022),menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir ini semakin sering kawanan gajah masuk ke kebun warga, karena habitat sudah dialihkan fungsikan menjadi lahan perkebunan.

“Bahkan kita hampir tiap hari menerima laporan,” katanya.  Sehingga kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja, meskipun sudah diusir oleh petugas.

 “Konflik gajah dengan petani di kawasan itu sudah sering terjadi.Bahkan semakin sering dan parah kerusakan. Untuk mengatasi persoalan ini perlu melibatkan semua pihak, tidak bisa hanya BKSDA,” kata Nurdin. 

Baca juga: BKSDA Temukan Bangkai Gajah di Hutan Aceh Utara

Konflik ini kata Nurdin akan terus terjadi, karena hutan di kawasan itu sudah ditebang untuk dijadikan perkebunan, sehingga kalau diusir, tetap akan datang lagi, karena tak ada tempat tinggal lagi bagi gajah liar tersebut. 

“Informasi petugas, bukan hanya gubuk, tapi peralatan dalam rumah juga ikut dirusak kawanan gajah, seperti kulkas dan perabotan rumah,” pungkas Nurdin.

Menyerang Pawang Gajah

Bukan hanya merusak tanaman, pada 15 Juni 2021 seorang asisten pawang gajah di Aceh Utara diserang seekor gajah jantan liar Rizki (21).

Sehingga harus mendapat rawat jalan akibat luka tusuk di tangan kanan.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Dusun Alue Buloh Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.

Ketika itu, Rizki hendak membuka ikatan rantai seekor gajah jinak bernama temannya, untuk dipindahkan ke lokasi yang baru agar tersedia pakan untuk binatang berbelalai tersebut. 

 Namun, tiba-tiba dari arah belakangnya, muncul seekor gajah jantan liar langsung menyerangnya.

Akibatnya, Rizki terpental ke tanah dan mengalami luka di bagian tangan kanannya terkena gading gajah liar tersebut.

Dalam kondisi shock, Rizki berusaha untuk bangkit berdiri, menyelamatkan dirinya. 

Baca juga: Terkena Jerat, Belalai Gajah Terluka Parah

Karena gajah liar tersebut mundur beberapa langkah untuk ancang-ancang menyerang lagi.

Melihat ‘majikannya’ terjatuh dan hendak diserang lagi, kemudian Afwan- (nama gajah jantan jinak), mencoba berusaha membantunya.

Sehingga ketika gajah liar tersebut menyerang lagi, kemudian gajah jinak tersebut langsung berusaha mengadangnya, sehingga gajah liar pun langsung pergi ke semak-semak.(*)