Raymond Londok, seorang pria di Manado, Sulawesi Utara, tewas ditembak oleh personel Polsek Bunaken, setelah diduga sempat ancam warga dengan senjata tajam. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 22.55 WITA.
PROHABA.CO - Raymond Londok, seorang pria di Manado, Sulawesi Utara, tewas ditembak oleh personel Polsek Bunaken, setelah diduga sempat ancam warga dengan senjata tajam.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 22.55 WITA.
Dihimpun dari TribunManado.co.id, kronologi penembakan itu bermula saat terjadi keributan antar warga.
Lokasinya berada di Lingkungan VII, Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.
Saat itu, Raymond mengamuk dan mengancam warga dengan senjata tajam jenis badik.
Warga yang khawatir, kemudian membuat laporan ke Polsek Bunaken.
Bripka SR dan Bripka WL dari Polsek Bunaken lalu turun ke lokasi untuk mengamankan Raymond.
Raymond disebut-sebut menyerang petugas kepolisian.
Baca juga: Tersangka Tembak Korban Karena Emosi akibat Diserang, Kasus Penembakan Senjata Angin di Aceh Jaya
Demikian Kasi Humas Polresta Manado Iptu Sumardi.
Ia menjelaskan, Raymond saat membuat keributan dalam kondisi mabuk.
Raymond memecahkan botol kaca dan langsung menyerang Bripka SR hingga terjatuh.
"Bripka WL bersama dengan saksi dan teman saksi berhenti dan Bripka WL langsung membuang tembakan peringatan sebanyak 1 kali ke arah atas," urai Sumardi, dikutip dari TribunManado.co.id.
Sumardi melanjutkan penjelasannya, Raymond tidak mengindahkan tembakan peringatan dari petugas.
Raymond terus mengejar anggota Polsek Bunaken.
"Maka anggota Polri mengambil tindakan tegas, keras dan terukur," tambah Sumardi.
Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Usut Dugaan Penembakan di Parigi
Raymond yang terluka di bagian dada selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
Namun, nyawa Raymond tidak bisa diselamatkan.
Sumardi menambahkan, polisi yang menembak Raymond sudah diamankan Propam Polresta Manado.
Propam akan memastikan penembakan sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak.
"Kita akan cek apakah penggunaan senjata api tersebut sesuai SOP sesuai Perkap Nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian karena telah membahayakan petugas Kepolisian di lapangan dan masyarakat di sekitar TKP," urai Sumardi.
Baca juga: Tolak Bayar Uang Keamanan, Warga Deliserdang Ditembak
Istri Raymond Beri Keterangan
Vanne Warouw istri Reymond Londok, warga Manado, Sulawesi Utara, beri kesaksiannya.
Vanne Warouw dalam kesaksiannya itu mengatakan suaminya ditembak anggota kepolisian.
Vanne membenarkan suaminya terlibat keributan dengan warga sekitar.
Situasi sempat kondusif setelah Raymond dibawa ke dalam rumahnya.
"Tetapi entah kenapa tiba-tiba korban bangun dari tidurnya, lalu mengambil vas bunga di meja," kata Vanne, dikutip dari TribunManado.co.id.
Raymond kembali ribut dengan warga dengan menenteng vas bunga.
Saat itulah, polisi sudah berada di lokasi kejadian.
Baca juga: Pura-pura Jadi Pegawai PDAM, 4 Kawanan Perampok Ditembak Polisi
Vanne menyebut, Raymond ditembak di depan matanya.
"Pada saat suami saya ditembak, saya di belakang dan bukan cuma saya masih banyak orang juga," terangnya.
Vanne sempat dilarang pihak kepolisian saat ingin menolong suaminya.
"Jadi saya juga tidak berani pegang karena mendengar perintah mereka," ucapnya.
Baca juga: Pengantin Wanita Ditembak Mati Mantan Pacar Saat Menikah
Raymond meninggal dunia akibat kejadian ini di rumah sakit.(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)( TribunManado.co.id/Rhendi Umar/Ferdi Guhuhuku)
Baca juga: Delapan Pekerja PT PPT Tewas Ditembak KKB, Satu TNI Luka
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KRONOLOGI Pria di Manado Ditembak Polisi hingga Tewas di Depan Istri, Sempat Ancam Warga Pakai Badik,