Olahraga

Adrien Rabiot dan “The Power of Emak-Emak” di Balik Kesuksesannya

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adrien Rabiot bersama ibunya, Veronique.

“Saya tak ingin dia merasa tidak nyaman dengan rekan-rekan setimnya karena ibu dia berada di pinggir lapangan,” tutur Casanova kepada RMC Sports.

Keterlibatan langsung ibu Rabiot ini juga membatalkan potensi sang pemain pindah ke AS Roma pada 2014.

Direktur olahraga Roma ketika itu, Walter Sabatini, telah sukses mendiskusikan transfer Rabiot bersama kubu PSG.

Namun, pembicaraan dengan Veronique tak berjalan sesukses itu.

“Ketika saya berdiskusi dengan ibunya, dia justru ingin berbicara langsung bersama (pelatih Roma saat itu, Rudi) Garcia,” tuturnya.

Baca juga: Perpanjang Kontrak bersama PSG, Mbappe Pemain Paling Bernilai di Dunia

“Saya murka dan pergi. Hal seperti ini tak akan boleh terjadi.

Jika Anda memberikan ibunya kesempatan satu lawan satu dengan sang pelatih, ke depannya ia akan berada di ruang ganti.”

Di level timnas, ibu Rabiot juga pernah terlibat pertengkaran dengan keluarga Paul Pogba dan Kylian Mbappe setelah nama terakhir gagal menuntaskan penaltinya lawan Swiss pada babak 16 besar Euro 2020.

RMC Sport melaporkan, Veronique langsung mendatangi keluarga Pogba dan Mbappe setelah waktu penuh.

Ia marah-marah karena Pogba yang kehilangan bola pada proses terjadinya gol ketiga Swiss.

Dirinya juga memarahi Wilfried Mbappe, ayah Kylian, mengatakan agar anaknya jangan terlalu arogan.

Hal ini memicu kericuhan di tribune penonton.

James Horncastle dari The Athletic melaporkan bahwa keterlibatan langsung ibu Rabiot terjadi semenjak ayah Rabot, Michel Provost, mengalami stroke pada 2007.

“Semenjak hari itu, saya selalu berjuang baginya di lapangan,” ujar Rabiot ke Le Parisien beberapa waktu lalu.

Rabiot sendiri mengutarakan peran sang ibu sangat penting bagi kariernya.

Halaman
123